Vaksinasi Anak, Belum Ada Efek Samping

Pekanbaru | Selasa, 11 Januari 2022 - 10:34 WIB

Vaksinasi Anak, Belum Ada Efek Samping
Ilustrasi (INTERNET)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun sudah bergulir di Kota Pekanbaru. Dari anak-anak yang sudah mendapatkan suntikan vaksin, belum ditemukan adanya efek samping. 

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldi Saragih, Senin (10/1). Dia mengatakan, anak yang sudah menjalani suntik vaksin dalam kondisi sehat.


"Kami pastikan saat ini tidak ada anak-anak yang mengalami efek samping pasca vaksin, kita berharap tidak ada,"  ungkapnya. 

Menurut dia, lebih dari seribu anak di Kota Pekanbaru sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19. Mereka mendapat suntikan vaksin jenis sinovac yang dilakukan aparat kepolisian dan pemerintah kota. 

"Ada 1.840 orang anak sudah mendapat suntikan vaksin, " jelasnya. 

Zaini mengatakan, sasaran vaksinasi anak di Kota Pekanbaru mencapai 103.017 orang. Ia menargetkan dalam tiga bulan ke depan minimal tercapai 70 persen.

Adanya vaksinasi ini untuk mendukung proses pembelajaran tatap muka seratus persen di SD swasta maupun negeri. Ia berharap vaksin ini untuk membantu pencegahan anak-anak dari ancaman Covid-19.

Proses pemberian vaksin bagi anak-anak nantinya berlangsung di sekolah. Ia menyebut penyelenggaraan vaksinasi untuk percepatan pemberian vaksin bagi anak. "Jadi selain Puskemas, rumah sakit atau vaksin centre, kami gelar di sekolah untuk akselerasi vaksinasi bagi anak-anak," singkatnya.

Jangan Memaksa

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru H Ervan berharap program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun ini tidak memaksa. "Sebaiknya jangan ada unsur paksaan. Berikan saja kepada anak-anak yang siap saja dulu," ujarnya kepada wartawan, Ahad (9/1). 

Politisi Gerindra ini mendukung langkah vaksinasi anak. Apalagi untuk keperluan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah. "Sebaiknya dilakukan pendataan terhadap anak-anak yang ada terlebih dahulu, lalu sosialisasikan, supaya yang tadinya takut menjadi berani untuk di vaksin," katanya. 

Ia menyarankan, agar anak-anak tetap bisa bersekolah dan kebal terhadap penularan Covid-19, maka orang tua diminta meyakinkan ke anak bahwa vaksin itu perlu. 

Selain itu, hal yang ditekankan Ervan adalah perihal beredar informasi soal vaksin kedaluwarsa. Untuk itu, dia mewanti-wanti Dinas Kesehatan dapat memastikan Kota Pekanbaru tidak menggunakan vaksin yang sudah kedaluwarsa. 

"Yang sedang heboh sekarang kan vaksin yang sudah kedaluwarsa. Ini kami minta Diskes dapat mengeceknya dan memusnahkan bila mendapati ada yang sudah kedaluwarsa," pinta Ervan. 

Perihal vaksinasi lansia, Ervan katakan berdasarkan laporan hasil evaluasi Pemko Pekanbaru, belum penuhi target. Jadi ia minta pemko tetap maksimal mencari lansia yang mau divaksin. 

"Target pemko kan vaksinasi lansia selesai Desember lalu. Namun ada kendala sehingga tidak capai target. Ke depannya harus lebih siap lagi dan maksimal," tuturnya.(yls) 

Laporan M ALI NURMAN dan AGUSTIAR, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook