Sementara dari kacamata Psikologi, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Riau Sigit Nugroho MPsi mengatakan adanya pria metroseksual adalah dampak dari pembelajaran sosial. ‘’Pria metroseksual adalah trend dari proses belajar sosial. Penyimpangannya dapat dilihat dari sudut pandang budaya ketimuran yang sebenarnya berlawanan dengan prinsip hedonis,’’ kata Sigit.
Soal sampai kapan kondisi metroseksual itu akan terjadi dan apakah akan terus berkembang? Sigit mengatakan tergantung kondisi. ‘’Kondisi ini akan berlangsung selama sikap hidup materialis dan hedonistik menginggapi kebanyakan dari masyarakat itu sendiri,’’ sebut Sigit.
Ditanya apakah metroseksual itu pengaruh atau dilakukan dengan kesadaran, Sigit mengatakan bisa keduanya. ‘’Bisa keduanya antara pengaruh dan kesadaran. Sebenarnya metroseksual itu sudah perilaku menyimpang, bagian dari sikap narsistik. Sebaiknya kembali kepada kesadaran diri, mengenali orientasi hidup, tidak melupakan akar budaya masyarakat kita,’’ kata Sigit.(rul)