(RIAUPOS.CO) - PT Godang Tua Jaya (GTJ) belum mampu menunjukkan keprofesionalamnya dalam mengangkut sampah di zona I selama hampir tiga pekan bekerja. Surat peringatan bakal diterima perusahaan asal Jakarta tersebut atas kinerja yang dinilai tak sesuai harapan.
Masih buruknya pekerjaan perusahaan itu, diketuhui setelah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru melakukan evaluasi terhadap kinerja PT GTJ beberapa hari lalu. Dalam evalusi itu, pengangkutan sampah meliputi Kecamatan Marpoyan Damai, Tampan, Payung Sekaki dan Pekanbaru Kota tidak sesuai dengan harapan. Karena masih banyak tumpukan sampah yang berserakan.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT ketika dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, tampak kecewa mengetahui kinerja pihak ketiga belum sesuai yang diinginkan Pemko Pekanbaru. Untuk itu, ia meminta DLHK melakukan pengawasan terhadap pengangkutan sampah di zona I.
“Mestinya dengan melalui proses lelang dan ditunjuk sebagai pemenang, mereka (PT GTJ, red) bekerja profesional. Kekurangan armada meski dicukupi,” ujar Firdaus kepada Riau Pos, Rabu (5/9).
Dengan kondisi ini wako sangat menyayangkannya, mengingat pemko akan menyelesaikan kewajiban dalam membayar jasa angkut sampah. Diterangkan Firdaus, penilai kinerja pihak ketiga bukan dari jumlah tonase sampah yang diangkut ke tempat penampungan akhir (TPA) Muara Fajar, melainkan dengan ukuran kebersihan Kota Pekanbaru.
“Pemko bayar jasa mereka. Inti sebenarnya bukan jumlah sampah yang diangkut, melainkan ukuran wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka bersih,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikannya, terhadap permasalahan ini maka DLHK Kota Pekanbaru diminta melakukan pembimbingan dan pengarahan secara tegas kepada PT GTJ. Pihak ketiga diminta menunjukan komitmen dan menyanggupi yang ditawarkan kepada pemko dalam pengakutan sampah. “Sesuai aturan kontrak, berikan teguran. Kami berharap sekadar itu, tapi tunjukkan mereka itu perusahaan profesional,” jelas wako.
Terpisah, Direktur PT GJT Douglas Manurung mengatakan, pihaknya telah melakukan pengangkutan sampah mulai pukul 03.00 WIB. Diakui Douglas, dalam pengangkutan sampah banyak karyawan yang mengundurkan diri. Namun tidak menjadi permasalahan. “Yang mundur, kami langsung ganti,” jelasnya.
Mundurnya karyawan tersebut disampaikannya, karena standar operasional prosedur (SOP) PT GTJ berbeda dengan ketika mereka bekerja dengan DLHK. “Kita memacu target per hari 339 ton. Kalau hanya satu rit dan dua rit tidak terkejar, mungkin mereka perlu waktu menyesuaikannya. Tapi kalau mundur kita cari penggantinya,” ujar Douglas.(ade)