PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) PPRA LXIII Tahun 2022 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia (RI) Kelompok C mengunjungi Provinsi Riau selama lima hari yakni 4-8 April 2022. Salah satu instansi yang menjadi obyek kunjungan adalah Polda Riau, Senin (4/4).
Para peserta dianjurkan mempelajari cara kepemimpinan Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal yang juga merupakan alumni Lemhanas, yang dinilai berhasil menangani berbagai masalah. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas RI, Mayjen TNI Sugeng Santoso SIP saat pembukaan SSDN PPRA LXIII tahun 2022 di Mapolda Riau.
Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal saat itu sempat berbagi pengalaman kepada para peserta atas keberhasilan yang ia peroleh selama memimpin Polda Riau, kurang lebih 3 bulan terakhir. Mulai dari sinergitas dengan semua stakeholder, penanganan Covid-19, pemberantasan narkotika, menjaga keamanan ditengah masyarakat, hingga penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Apa yang dilakukan Kapolda, saya lihat tadi bagaimana dia berinovasi menangani berbagai permasalahan. Karhutla, inovasi menekan kebakaran hutan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi kebakaran. Ini termasuk keberhasilan Polda Riau di bidang keamanan, penegakan hukum dan sebagainya, itu hal positif," kata Mayjen TNI Sugeng Santoso.
Dari penyampaian Kapolda Riau itu, dan berbagai prestasi yang diperolehnya, Mayjen TNI Sugeng Santoso, mengatakan itu merupakan hal positif yang patut dicontoh dan dipelajari para peserta SSDN PPRA LXIII tahun 2022. "Peserta Lemhanas tentunya mempelajari dan belajar bagaimana kepemimpinan Kapolda Riau dalam melakukan hal ini," ungkapnya.
Jenderal berbintang dua dipundaknya itu menjelaskan, kegiatan ini diikuti oleh peserta Lemhannas Angkatan 63. Kegiatan serupa ada di empat lokasi, salah satunya di antaranya Riau, kegiatan lain berada di Aceh, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
"Kegiatan ini sendiri bertujuan membekali para peserta PPRA Lemhannas RI, berupa suatu pengalaman meneliti secara langsung terhadap berbagai persoalan di daerah melalui kunjungan studi, audiensi, dan diskusi sesuai topik permasalahan yang dipilih. Ini agar memiliki cakrawala berpikir yang komprehensif, holistic, dan integratif mengenai kondisi obyektif suatu daerah yang merupakan bagian integral dari NKRI," ujar Mayjen Sugeng.
"Keempat provinsi ini peserta diberikan tugas untuk mempelajari pemerintahan daerah, khususnya pembangunan di provinsi. Mereka akan belajar jadi calon pimpinan dari berbagai sektor, TNI, Polri, ASN, dan ormas. Mereka adalah calon pimpinan nasional," lanjutnya.
Setelah para peserta usai mengikuti kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi pemimpin yang bijak dan dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik dan benar.
"Kalau nanti mereka menduduki jabatan sebagai pimpinan, dengan harapan setelah mereka belajar, bagaimana memecahkan persoalan bangsa di berbagai daerah. Mereka yang kolonel, mereka nantinya akan dipromosikan menjadi Brigjen, termasuk di sini ada juga dari perguruan tinggi dan organisasi masyarakat. Nanti setelah tamat mereka akan bersinergi untuk pembangunan daerah," tuturnya.
Terpisah, salah satu peserta yang merupakan Ajudan Wakil Presiden RI, Kombes Sabilul Alif, juga mengakui kinerja Kapolda Riau bisa menjadi acuan. "Kita sudah melihat sama-sama tadi, inovasi yang dilakukan oleh Kapolda Riau sangat luar biasa, tentunya pastinya adalah menjamin keamanan. Pertama keamanan investasi, Kamtibmas dan quick respon karhutla. Sehingga ini bisa kita contoh. Para peserta adalah calon pimpinan nasional yang bisa melakukan itu semua," ucap Sabilul.(nda)