KOTA (RIAUPOS.CO) - Sampah bekas penjualan pedagang Pasar Pagi Arengka Jalan Seokarno-Hatta, Pekanbaru kembali menjadi perbincangan masyarakat. Pasalnya, hingga siang hari tumpukan sampah yang menggunung itu tidak diangkut petugas pengangkut sampah, sehingga tumpukan sampah itu menimbulkan aroma yang tidak sedap serta mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
Tumpukan sampah itu mengeluarkan aroma tidak sedap karena sampah-sampah tersebut merupakan bekas buah-buah yang di jual di pasar tersebut. Selain itu, juga terlihat sampah plastik yang membungkus sisa sisa pemotongan ikan.
Dari pantauan di lapangan, tidak tampak satupun petugas yang akan mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah meskipun sudah pukul 11.20 WIB. “Dari pagi tidak ada yang mengangkut, sudah baunya busuk, dibiarkan lagi menumpuk seperti gini. Kayaknya masalah sampah ini tidak pernah selesai di Pekanbaru ini,” ungkap salah seorang pedagang, Arman.
Sampah-sampah tersebut, lanjut Arman, bukan hanya hasil sisa-sisa jualan pedagang di pasar tersebut, melainkan sampah yang diantarkan beberapa warga dari wilayah lain. “Warga juga membuang sampah ke tempat itu, jadi ya tambah menumpuk. Apalagi tidak diangkut oleh petugasnya,” ungkapnya.
Penumpukan itu lanjutnya, baru terjadi pada pekan ini, karena tidak ada petugas yang mengangkut.(*1)