PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Ada hal menarik di hari terakhir razia penertiban pajak. Petugas di lapangan memberikan door prize kepada pengendera yang taat pajak. Kemudian, di kendaraannya pun dipasangi stiker tanda pelunasan pajak kendaraan bermotor 2019.
Jika biasanya orang berlari-lari menghindari razia, di hari itu pihaknya memberikan reward kepada pengendera yang lengkap dan taat pajak. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau, Indra Putrajaya mengaku, door prize tersebut diperoleh dari semua pihak yang memberikan bantuan tanpa ada ikatan tertentu.
"Bagi mereka yang lengkap surat-surat kendaraannya dan taat pajak, kita kasih reward berupa helm, topi, mug, gelas, payung dan segala macamnya. Ini dalam rangka kita ingin mendekatkan diri ke masyaraka. Terutama bagi masyarakat yang taat bayar pajak. Selain itu, ini diharapkan bisa jadi contoh di kemudian hari agar pengendera lain agar taat pajak," jawab Indra.
Pantauan Riau Pos di lapangan, Senin (2/12) razia berlangsung di Jalan Cut Nyak Dien. Dari pagi hingga siang hari. Namun, ternyata masih banyak terdapat kenderaan yang belum membayar pajak dan dilakukan penilangan.
Selain itu, petugas juga menyiapkan tempat jika pengendara ingin membayarkan pajak di tempat. Terlihat juga banyak pengendera memanfaatkan kesempatan itu untuk membayar pajak kendaraannya meskipun di hari terakhir operasi.
Indra Putrajaya mengatakan, selama operasi berlangsung pihaknya sudah mendapati pengendara yang belum bayar pajak sudah lebih dari seratus pengendera .
"Ini adalah hari terakhir (kemarin,red). Sudah hampir 6 bulan kita mulai. Dari Juli kemarin hingga sekarang. Kita menemukan seratus lebih pengendera yang tidak taat pajak," kata Indra.
Sementara itu, Dirlantas Polda Riau melalui Kasi Tatib Ditlantas Polda Riau, AKP Jusli mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Terlebih dalam hal penertiban pada kategori pelanggaran. Baik dari pelanggaran lalu lintas, kelengakapan kendaraan maupun dalam upaya taat perpajakan sudah banyak masyarakat yang mentaati.
"Sebagian besar masyarakat sudah taat pajak. Mereka juga patuh berlalulintas dan patuh dalam berkendera," kata AKP Jusli.
Namun, demikian kata Jusli, masih juga terdapat pengendera yang masuk dalam kategori pelanggaran. Baik pelanggaran lalu lintas, tingkat kelengakapan maupun upaya taat perpajakan.
"Sebagian ada juga juga kita jumpai pengendara yang tidak melengkapi surat kendaraan bermotornya. Selama 6 bulan operasi ini, sudah ratusan kendaraan yang kita tindak karena pelanggaran," katanya.
Jenis pelanggarannya kata Jusli, dijumpai pajak kenderaan yang mati. Belum bayar pajak selama 5 tahun. "Sanksi yang kita beri adalah melakukan penilangan," imbuhnya.
Sedangkan anggota DPRD Riau, Sugeng Pranoto mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Bapenda, yang bekerjsama dengan Jasa Raharja dan Dirlantas Polda Riau itu. Ia menilai hal itu bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Karena selama ini PAD kita cenderung menurun. Jika dibiarkan ini tentu bisa mengkhawatirkan. Dengan kegiatan ini, semoga target PAD bisa meningkat," katanya.
Ia juga mengapresiasi dari pihak swasta yang ikut di dalam kegiatan tersebut. (*4)
Laporan Muslim Nurdin, Kota