PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Riau X di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) selesai digelar. Kota Pekanbaru hanya mampu meraih juara III.
Atas raihan ini, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun mengaku malu. Namun ia berharap agar hasil tersebut bisa menjadi motivasi awal untuk ke depan bisa menjadi lebih baik.
"Hari ini kalau kita berbicara Pekanbaru merupakan ibukota Provinsi Riau, kita malu. Tapi ini kondisi," ujar Muflihun, Rabu (23/11). "Coba kita berpikir ril. Hari ini ada nggak lapangan olahraga khusus di Pekanbaru ini? Kalau ada baru kita salahkan. Kita tidak punya lapangan bola, kita tidak punya lapangan basket," ungkapnya lagi.
Sementara itu, Plt Kadispora Pekanbaru Zulfahmi Adrian menjelaskan, ungkapan Pj Wali Kota tersebut bukanlah malu akan hasil yang dicapai oleh Kota Pekanbaru pada Porprov X, tetapi malu dengan kondisi Pekanbaru sebagai ibukota provinsi yang sampai saat ini tak memiliki venue yang standar nasional bahkan internasional sendiri.
"Bahkan, untuk venue standar kecamatan saja Pekanbaru saat ini tidak punya. Jadi malunya dengan kondisi itu. Prestasi kita ini sudah luar biasa. Dengan peringkat tiga di
Porprov itu, dengan proses yang kita laksanakan dalam mengikuti porprov itu, prestasinya sudah melampaui target," ujar Zulfahmi.
Lanjutnya, apalagi pada perolehan medali Porprov, Pekanbaru sudah melampaui Porprov Kampar IX tahun 2017 lalu. Bahkan, awalnya Pekanbaru tidak bisa mengikuti Porprov, tapi dengan kerja keras semua cabor, KONI, Pemko akhirnya bisa mengikuti Porprov.
"Tentu Ini capaiannya sudah luar biasa. Ada proses yang dicapai. Semua cabor juga sudah memenuhi target. Pekanbaru ini adalah barometer terhadap atlet di Provinsi Riau. Gudang atlet di Provinsi Riau," pungkasnya.
Untuk diketahui, pada ajang Porprov Riau X yang dilaksanakan di Kuansing mulai 12-22 November, keluar sebagai juara umum adalah Kabupaten Bengkalis, Kuantan Singingi (Kuansing) juara 2, dan Kota Pekanbaru juara 3.(dof)
