PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP mengajak masyarakat Kota Bertuah ini untuk intens melaksanakan kegiatan gotong royong (goro). Warga diminta membersihkan parit dan drainase yang berada di wilayah tempat tinggalnya masing-masing.
“Sekarang ini sudah memasuki musim penghujan, banyak aliran parit-parit dan drainase yang tidak lancar. Dampaknya membuat air melimpah dan terjadinya banjir,” ujar Uun, panggilan akrab Muflihun belum lama ini, saat hadir di suatu acara di Taman Alam Mayang.
Pembersihan lumpur, sampah dan sedimen oleh masyarakat, dinilai Muflihun sangat tepat sebagai upaya antisipasi banjir akibat musim penghujan. Itu di samping normalisasi drainase yang dilaksanakan Pemko Pekanbaru.
Sebelumnya, orang nomor satu di Kota Pekanbaru juga merespon kritikan para akademisi dan sejumlah anggota DPRD Pekanbaru. Di mana Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dinilai masih belum cukup serius dalam mengatasi banjir.
Tahun 2024, Pemko Pekanbaru telah menganggarkan sebesar Rp5 miliar untuk penanganan banjir. Anggaran tersebut diklaim pihak akademisi dan dewan masih terlalu minim dalam upaya penanganan banjir. Menurut Muflihun, banjir yang terjadi di Kota Pekanbaru dan sekitarnya tersebut dapat dituntaskan dengan salah satu cara membersihkan sampah dan lumpur di parit-parit serta drainase. Namun jika untuk membangun ulang drainase, maka akan memerlukan anggaran yang sangat besar sekali. Sementara keuangan yang dimiliki Pemko Pekanbaru terbatas.
“Sekarang tergantung kita ya, saya lebih melihat kondisi banjir Pekanbaru itu, semua parit dan drainase itu tersumbat sampah dan sedimen. Kalau hari ini kita bicara merevitalisasi atau membangun ulang semua drainase, itu terlalu besar biayanya,” ujarnya.
Uun menegaskan, Pemko Pekanbaru bersama aparat TNI dan Polri intens turun ke lapangan untuk melaksanakan gotong royong (goro). Tim gabungan tersebut sudah mulai membersihkan saluran drainase dan parit di beberapa drainase di Kota Pekanbaru.
“Upaya lainnya, kami intens melaksanakan gotong royong bersama dengan TNI dan Polri. Kita bagi tempat tugas. Contoh hari ini, sudah dilaksanakan untuk membersihkan drainase si Jalan Soebrantas dan drainase di Jalan Teratai. Ini salah satu upayanya,” tuturnya.
Karenanya, Uun minta masyarakat Kota Pekanbaru juga bisa menggalakkan kegiatan goro di lingkungannya masing-masing.
“Kami minta kepada masyarakat, bersama-sama untuk melakukan goro. Jangan semua pemerintah yang melakukan. Tentu tidak dapat diselesaikan dengan jumlah drainase dan jalan yang cukup banyak di Kota Pekanbaru ini,” terang dia.
Uun bahkan sudah melakukan kroscek secara mendalam, untuk mengetahui penyebab banjir di beberapa lokasi di Kota Pekanbaru. Menurutnya, banjir bukan disebabkan karena terjadi peningkatan volume air sungai sehingga meluap. Namun dampak dari banjir karena saluran drainase yang tersumbat. Ia bahkan sudah mengimbau camat hingga RT agar rutin goro membersihkan parit di sekitaran tempat tinggalnya.
“Camat, lurah, RT, RW dan LPM serta seluruh organisasi sama-sama bergerak agar dapat mengurangi lumpur dan sampah di parit dan drainase. Jika itu dilakukan, saya rasa banjir akan tuntas. Banjir yang terjadi penyebabnya bukan karena volume air naik. Tetapi air sungai masih rendah terjadi banjir. Beberapa jam sudah surut kembali. Ini mutlak disebabkan karena sampah dan lumpur di drainase,” tutupnya.(ilo)