PEMERINTAH MASIH PERTIMBANGKAN KELOMPOK PENERIMA

Pemberian Vaksin AstraZeneca Ditunda

Nasional | Kamis, 18 Maret 2021 - 11:35 WIB

Pemberian Vaksin AstraZeneca Ditunda

Budi lantas berusaha menjawab pertanyaan publik, soal kasus ada orang sudah divaksin tetapi kena Covid. Dia menjelaskan kekebalan secara optimal baru terbentuk 28 hari setelah disuntik vaksin Covid-19 yang kedua.

’’Pesan saya kalau habis disuntik, jangan merasa seperti Superman. Kemudian jalan ke mana-mana tidak pakai masker’’ tuturnya.


Sebab setelah disuntik vaksin masih bisa kena. Begitupun orang yang baru disuntik vaksin masih berpeluang menjadi carrier. Tetapi dengan adanya imunitas setelah divaksin, mudah-mudahan virusnya cepat mati di dalam tubuh. Sehingga tidak perlu sampai dirawat di RS. Kalaupun dirawat di RS, tidak masuk ke kondisi kritis.

Seperti diketahui pemerintah menetapkan lansia sebagai prioritas vaksinasi Covid-19. Pemerintah menargetkan sebanyak 21,6 juta lansia harus divaksin sampai penghujung 2021. Vaksinasi untuk lansia itu tidak hanya dikerjakan instansi pemerintah. Tetapi juga oleh fasilitas kesehatan (faskes) swasta.

Pemerintah kini juga telah membuka sentra vaksinasi bersama di DKI Jakarta  yang diprakarsai oleh Kementerian BUMN bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, Pemprov DKI, dan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) selaku holding BUMN Kesehatan. Pada tahap awal, Sentra Vaksinasi Bersama BUMN yang digelar di Istora, Senayan, Jakarta dan dibuka sejak Senin (8/3) lalu yang hanya dikhususkan untuk melayani kalangan lansia dan pelayan publik sesuai dengan tahapan vaksinasi pemerintah. Sentra vaksinasi ini juga dibuka bagi para lansia yang ber-KTP non DKI Jakarta.

Mulai Selasa (16/3) para lansia yang memiliki KTP Non DKI Jakarta bisa mendaftarkan diri melalui sistem online loket.com sehingga proses vaksinasi bisa dipantau secara efektif dan efisien dan mengurangi penumpukan dan kerumunan di lokasi.

Ketua Satgas Sentra Vaksinasi BUMN sekaligus Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Arya Sinulingga menjelaskan program vaksinasi di Sentra Vaksinasi Bersama dibuka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, serta berlangsung hingga bulan Mei mendatang.

Hal lain yang perlu diperhatikan, lanjut Arya, Sentra Vaksinasi Bersama ini juga menerima lansia yang memikiki KTP Non DKI Jakarta.

“Syaratnya adalah wajib membawa Surat Keterangan Domisili di wilayah DKI Jakarta,” jelasnya.

Para lansia yang mendaftar online akan mendapatkan satu tiket. Setelah mengisi formulir secara online, pendaftar akan mendapat e-voucher yang memberi informasi mengenai jadwal dan jam vaksinasi yang harus dipatuhi.

Para lansia wajib membawa bukti e-voucher agar dapat diperkenankan masuk ke area Sentra Vaksinasi Bersama BUMN dan wajib hadir tepat waktu sesuai jadwal yang ada di e-voucher.  ”Bagi mereka yang datang tanpa mendaftar atau peserta yang datang di luar jadwal tidak akan dilayani,” tegas Arya.

Ia juga mengimbau agar peserta vaksinasi dari kalangan lansia berada dalam kondisi fit saat akan divaksin. Bagi yang memiliki penyakit komorbid disarankan untuk memeriksa dahulu kondisinya sebelum datang ke Istora sebab jika kondisi peserta tidak sehat saat screening vaksinasi, maka akan berakibat penundaan dan juga pembatalan pemberian vaksin. Bagi peserta yang berobat rutin untuk penyakit kronis, dihimbau membawa surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis.

Sementara vaksinasi untuk para pelaku pariwisata di Bali terus berjalan. Hal itu mengingat perekonomian masyarakat di sana, sebagian besar bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Terdaftar, sebanyak 90.195 pekerja di bidang pariwisata bakal divaksin secara berkala.

Pemerintah juga menargetkan 2 juta vaksin untuk masyarakat di pulau dewata hingga Juli mendatang. Dengan begitu, diharapkan kepercayaan para wisatawan domestik maupun mancanegara terhadap keamanan dan kenyamanan untuk berkunjung ke Bali bisa meningkat.

Salah satunya, turis asal India yang jumlahnya terus meningkat setiap tahun sebelum pandemi menerjang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, pada tahun 2017 jumlah wisatawan asal India sebesar 264.516. Setahun setelahnya, meningkat jadi 353.894 wisatawan. Kemudian, pada tahun 2019 melonjak lagi sebanyak 374.043.
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook