Kasus Century Rawan Kepentingan

Nasional | Minggu, 22 April 2018 - 12:09 WIB

Kasus Century Rawan Kepentingan
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut skandal korupsi Bank Century menjadi pertaruhan bagi Deputi Penindakan Firli. Sebab, perwira polisi berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) yang baru dilantik sebagai deputi di KPK awal April lalu itu merupakan mantan ajudan Wakil Presiden (Wapres) Boediono.

Terkait hal itu, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang yakin Firli bekerja secara profesional sebagai deputi penindakan. Pun, posisi ajudan sama sekali tidak terkait dengan kasus bailout Century yang bergulir sebelum Boediono menjadi wapres.

Baca Juga :Menurut Mantan Penyidik KPK Inilah Empat Kriteria Pengganti Firli Bahuri

”Pimpinan, deputi, penyidik dan jaksa termasuk semua staf KPK secara keseluruhan bergerak dari hukum pembuktian,” kata Saut, Sabtu (21/4).

Saut menegaskan, pihaknya meyakini Firli akan melakukan tugasnya dengan baik sebagai deputi. Dengan begitu, dipastikan tidak ada konflik kepentingan dalam penanganan kasus Century saat ini.

”(Penanganan perkara Century, red) yang diatur oleh KUHAP dan putusan-putusan lain. Ini nilai-nilai yang akan dikembangkan terus di KPK,” jelasnya.

Senada dengan Saut, Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan, setelah dilantik sebagai deputi, Firli sudah melupakan institusi asalnya. Termasuk dengan tugas-tugasnya sebagai ajudan Boediono. Agus pun telah meminta mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut untuk melaksanakan tugas di KPK dengan sebaik-baiknya. ”Pak Firli harus menegakan tugasnya di KPK,” imbuh dia.

Mantan anggota Pansus Bank Century M Misbakhun mengatakan, dia yakin Firli akan profesional dalam menangani kasus Century yang menyeret nama Boediono. Menurut dia, saat menjadi ajudan Boediono sebagai wapres, Firli bekerja secara profesional. “Dia melaksanakan tugas negara sebagai ajudan wapres,” terang dia.

Dia menilai, saat menjadi ajudan, Firli memang sudah pasti akrab dengan Boediono karena hampir setiap hari bertemu. Meski demikian, Misbakhun menilai kedekatan khusus itu semata-mata sebagai bentuk pelaksanaan tugas.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, Firli saat ini mendapat tugas negara sebagai deputi penindakan, sehingga harus melaksanakan amanah itu dengan baik. Menurutnya,  tidak akan ada konflik kepentingan, jika tugas tersebut dilakukan secara profesional. (tyo/lum/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook