Hotspot Turun, Jambi dan Sumsel Sudah Diguyur Hujan

Nasional | Kamis, 17 Oktober 2019 - 01:25 WIB

Hotspot Turun, Jambi dan Sumsel Sudah Diguyur Hujan
Satgas Gabungan Karhutla melakukan pemadaman di lahan gambut yang berada di Desa Batu Nanta, Kecamatan Belimbing. (DEDI IRAWAN/Rakyat Kalbar)

JAMBI (RIAUPOS.CO) -- Asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih pekat di Riau, Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel). Tercatat 92 titik panas dengan kepercayaan di atas 80 persen teridentifikasi di ketiga provinsi tersebut.

Berdasarkan data dari stasiun pemantauan udara KLHK Kota Jambi, udara di kota tersebut pada pukul 07.30 WIB mencatatkan indeks PM 2.5 dengan angka 1.495 dengan kategori berbahaya (lebih dari 300). Namun, kualitas udara berangsur membaik menjelang sore hari.


Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Jambi Rudiyansyah melaporkan, asap pekat terutama di Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi. Langit sempat menguning meski tidak sepekat yang terjadi pada September lalu.

Rudi mengungkapkan, asap masih terdeteksi dari wilayah Kumpe, Muaro Jambi. Titik yang sama dengan penyebab langit merah Jambi akhir September kemarin.

"Sudah sekitar 2 pekan tidak ada hujan, di titik tersebut api masih belum padam. Jadi ketika tidak ada hujan, api muncul lagi," jelasnya.

Kapusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, di wilayah Sumatera Selatan sudah disiagakan 7 unit helikopter untuk melakukan pengeboman air dengan 390 kali pengeboman dan total air berjumlah 1,5 juta liter.

Berdasarkan laporan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Posko Sumsel, beberapa wilayah di Jambi dan Sumatera Selatan terpantau diguyur hujan pukul 17.40 WIB. Seperti, Kabupaten Tanjung, Jebung Timur, Kumpeh, Ulu, Muaro Jambi, dan Muara Padang. Hujan turun dengan intensitas sedang hingga lebat. Rata-rata curah hujan berkisar 1 – 34,4 mm kubik per jam.

Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko Sumsel Dwipa W Soehoed menuturkan, operasi TMC dilaksanakan sekali penerbangan. Menggunakan pesawat CN-295 dengan membawa bahan semai NaCl sebanyak 2,4 ton. Pesawat menyemai di daerah Sumsel bagian barat laut, timur laut dan tenggara. Serta, sebagian timur dan tenggara Jambi.

Kepala BBTMC-BPPT Tri Handoko Seto mengatakan, pertumbuhan awan yang mulai membaik.

"Semoga asap pekat yang mengganggu masyarakat Sumsel dan Jambi segera reda," katanya.

Sementara pesawat tambahan Hercules C130 milik TNI AU dijadwalkan berangkat dari Halim Perdana Kusumah untuk langsung melakukan penyemaian di Jambi dan Sumsel hari ini (17/10). Melakukan penyemaian di wilayah Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir dan Prabumulih, Sumsel. Pesawat membawa 1,2 ton NaCl untuk disemai pada ketinggian 11.000 hingga 12.000 kaki.

"Dengan tambahan pesawat, operasi TMC di Sumatera akan lebih diintensifkan," ujar Tri Handoko Seto.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook