JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan, progam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat dengan konsep digitalisasi akan terpasang di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Zudan mengatakan, SIAK Terpusat merupakan terobosan untuk melaksanakan arahan Mendagri Tito Karnavian agar pelayanan adminduk bisa menjangkau warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri dan pelayanan lintas kabupaten/kota supaya lebih mudah dan cepat.
"SIAK Terpusat, itu akan dikerjakan terus. Tahun ini kami install di 514 semuanya. Ada delapan pada 2020, 50 pada 2021 dan sisanya pada 2022," kata Zudan dalam keterangannya, Sabtu (12/2).
Zudan meminta jajarannya, khususnya di daerah untuk bisa melakukan jemput bola dalam mendata administrasi kependudukan warga. Hal ini dilakukan agar lebih akurat dan komprehensif. "Kemudian peningkatan kualitas pelayanan dan integrasi data itu, tiga pekerjaaan besar kita diluar pemberian identitas yang terus kita lakukan," ucap Zudan.
Zudan berharap jajarannya menerapkan sistem Plan, Do, Check. Konsep dan regulasi, lanjut Zudan sudah disiapkan, tinggal meneruskan untuk implementasinya. "Lakukan plan do check, konsepnya dikuasai, regulasinya dibaca dan dipahami, implementasikan, Provinsi semua lakukan supervisi bersama Pemerintah Pusat kemudian kita evaluasi dan diperbaiki terus menerus," sambungnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Dukcapil Kemendagri menggelar Rakornas dengan para kepala dinas di seluruh Indonesia di Nusa Dua, Bali pada 8-10 Februari 2022. Mendagri mengapresiasi Dukcapil yang membawakan tema ‘SIAK Terpusat: Layanan Adminduk Digital Dalam Genggaman’.
"Saya merasa tertarik dengan temanya. Ini betul-betul tolong pahami. Saya ingat tentang bahasa ini, tentang dampak kemajuan teknologi informasi. Dunia berada dalam genggaman karena teknologi informasi," ucap Tito.
Ia menyampaikan, pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil terus mengalami perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari sistem pelayanan yang sebelumnya manual kini menjadi digital.
"Saya melihat banyak sekali kemajuan-kemajuan yang sudah dicapai oleh rekan-rekan Dukcapil yang tadinya manual, bertemu fisik, sekarang dengan adanya digitalisasi di bidang Kedukcapilan, pemerintahan berbasis elektronik, maka masyarakat lebih dimudahkan," ujar Tito.(jpg)