JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Selama periode 2017, dana sebesar Rp3,5 miliar dihabiskan untuk biaya perawatan untuk penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
"Saudara Novel tahun 2017 itu menghabiskan Rp3,5 miliar. Itu seluruhnya dibiayai oleh dana kepresidenan," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6/20108).
Baca Juga :
Polda Mulai Telisik Aset Firli dan Keluarga
Sejauh ini, terangnya, KPK masih tidak berani menggunakan anggaran sendiri. Termasuk juga asuransi khusus untuk karyawan KPK pun belum bisa sepenuhnya dipakai.
"Sekarang ini dibiayai dari buffer insurance, padahal buffer insurance itu Rp1,5 miliar untuk seluruh karyawan KPK. Jadi, nggak adil kalau hanya dipakai satu orang," tegasnya.
KPK, kata dia lagi, kini menunggu surat tertulis dari Presiden Jokowi terkait izin untuk menggunakan anggaran lembaga sebagai penopang biaya pengobatan Novel.
"Karena di 2018 masih berjalan dan sudah menghabiskan Rp389 juta," sebutnya.
Adapun penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terjadi April 2017. Sejauh ini, Polri masih belum mampu mengungkap siapa dalang maupun pelaku penyerangan. Mata kiri Novel pun belum pulih dengan sempurna dan masih harus menjalani perawatan lanjutan di Singapura.
Diketahui, Novel diserang dua orang tidak dikenal pada 11 April 2017 selepas salat Subuh di Masjid Al-Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Para pelaku mengendarai sepeda motor lalu menyiramkan air keras ke wajah mantan Kepala Satuan Reskrim Polres Bengkulu tersebut.
(fiq)
Sumber: RMOL
Editor: Boy Riza Utama