Per 4 Agustus 2018, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Dr Endang Jumali Lc MA mengeluarkan surat terkait pembayaran dam ini. Dam JCH bisa dibayarkan melalui empat instansi resmi. Yakni Pos Arab Saudi, Bank Ar-Rajhi, Jam’iyyah Hadiyyat Al-Hajj Mu’tamir Al-Khairiyyah (Badan Amal), dan Jam’iyyah Namaa Al-Khairiyyah (Badan Amal). Diperkenankan juga membuka kounter pembayaran dam di masing-masing hotel tempat penginapan JCH Indonesia.
Tambahan keterangan dari selebaran PPIH tentang dam ini ditempelkan di dinding hotel. Salah satu poin pentingnya adalah bahwa hewan dam akan disembelih pada saat Idul Adha dan hari tasyri’. Adapun distribusinya disampaikan ke negara-negara miskin dalam bentuk kornet.
Hal ini tentu saja berbeda dengan dam yang dilakukan mukimin. Dam ini sudah disembelih saat ini, sebelum musim haji. Memang ada beda pendapat di sini. Tapi yang kuat dan direkomendasikan Pemerintah Arab Saudi dan Kemenag RI adalah saat Idul Adha dan hari tasyri’. Soal distribusinya juga berbeda, karena dam pada mukimin tidak pernah transparan soal distribusi.
Tim Pemandu Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Kloter 7 Mas Jekki Amri mengakui soal distribusi dam bisa jadi masalah. Adapun soal kapan pemotongan, tidak terlalu jadi masalah karena ada perbedaan pendapat. Tapi dia menyoroti soal hewan dam mukimin yang berkemungkinan tidak memenuhi syarat.
“Kita lihat videonya. Masih meragukan soal umur hewan untuk damnya. Makanya lebih baik melalui pemerintah saja,” ujar Mas Jekki.
Soal pembukaan kounter pembayaran dam, Mas Jekki menyebut, akan dilakukan dalam waktu dekat. Dia akan berkoordinasi dengan Daker Makkah terkait hal itu. Sementara itu beberapa JCH sudah membayar dam sendiri. Ada yang langsung ke Bank Ar-Rajhi di kawasan Mal Bin Dawood, ada yang melalui mukimin, kendati diragukan.
Informasi terakhir, salah satu KBIH membatalkan pembayaran dam JCH-nya melalui mukimin. Sebab, banyak JCH yang protes karena mereka tak menyaksikan pemotongan.
“Baru saja orang KBIH-nya lapor ke kami. Kalau sudah begitu, semua uang jamaah harus dikembalikan,” ujar Ketua Kloter 7 Bth, Fuadi Ahmad didampingi Mas Jekki.
Bus Pengangkut JCH Indonesia Kecelakaan
Sementara itu tiga JCH Riau yang mengalami kecelakaan di jalan menuju Masjidil Haram sudah kembali ke hotelnya masing - masing, Jumat (10/8). Para jamaah ini mengalami kecelakaan saat berada di dalam bus pengangkut JCH asal Indonesia. Ketiga jamaah itu asal Indragiri Hulu dan Bengkalis. Jamaah asal Inhu merupakan ketua kloter bernama Rajuki Ridwan dan dua jamaah asal Bengkalis atas nama Agustimar dan Yurnidawati. Kecelakaan bus yang terjadi sekitar pukul 10.45 waktu Arab Saudi di dekat penurunan yang berada dekat dengan Terminal Jiad. Kecelakaan ini disebabkan karena mesin bus yang mati mendadak kemudian menabrak bus lain dan menabrak taksi yang berisi jamaah asal Provinsi Aceh. Bus pun terhenti setelah menabrak sebuah papan parkir yang membatasi jalan.