JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Jumlah jemaah calon haji (JCH) lanjut usia (lansia) pada musim haji 2024 masih cukup besar. Meskipun tidak sebanyak tahun 2023, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan layanan ramah lansia dilanjutkan. Pelayanan haji ramah lansia juga diminta disosialisasikan sejak bimbingan atau manasik haji.
Persoalan banyaknya JCH lansia itu, bagian dari catatan tahunan Kemenag 2023. Seperti diketahui, tahun ini jumlah jemaah haji lansia atau yang berumur di atas 65 tahun sebanyak 61.536 jemaah. Sedangkan pada musim haji 2024 nanti, jumlah JCH mencapai 46 ribu jemaah lebih. “Alhamdulillah, secara umum Kemenag dapat melewati 2023 dengan baik,” katanya di Jakarta, Kamis (28/12).
Di antara capaian yang menjadi pondasi penting kinerja Kemenag tahun ini adalah penyelenggaraan haji ramah lansia. Dia menekankan haji ramah lansia akan terus dijalankan, dengan sejumlah pembaharuan atau modifikasi pelayanan.
Dia kembali menjelaskan pada musim haji 2023 lalu, selain ada 61.536 jemaah lansia, juga ada 5.791 jemaah disabilitas. Pada periode 2023 itu juga, Kemenag tidak membuka usulan pendamping jemaah lansia. Sehingga pelayanan kepada jemaah lansia sepenuhnya dilakukan oleh para petugas haji.
Yaqut bersyukur petugas haji bisa menjalankan tugasnya secara maksimal. Khususnya untuk layanan kepada lansia. “Untuk diketahui, (musim haji 2023) ini adalah jumlah haji lansia terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Men itu mengatakan di lapangan ada inovasi pelayanan haji lansia yang dilakukan oleh petugas. Diantaranya adalah menyiapkan bubur untuk sarapan. Kemudian juga layanan safari wukuf secara khusus bagi 129 jemaah lansia dan penyandang disabilitas.
“Ini menjadi legacy baik karena beberapa tahun ke depan masih banyak jemaah haji Indonesia yang lansia,” katanya.
Dia membenarkan untuk musim haji 2024 nanti, diperkirakan jumlah jemaah haji lansia mencapai 46 ribu orang. Seiring dengan panjangnya antrean, jumlah jemaah haji lansia akan terus ada. Apalagi kecenderungan masyarakat Indonesia, mendaftar haji di usia pensiun kerja atau di atas umur 50 tahun.
Sementara itu, Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Arsad Hidayat mengatakan setiap tahun jemaah haji lansia sangat besar. Karena sistem pendaftaran dibuka sepanjang tahun. “Artinya siapa saja yang punya uang bisa berangkat. Ini menyebabkan ke depannya setiap tahun penyelenggaraan haji akan didominasi jemaah lansia,” katanya.
Sehingga perlu adanya pendekatan manasik haji yang baru. Yaitu manasik haji yang ramah lansia. Kemenag sudah menerbitkan Buku Pedoman Manasik Haji Khusus Lansia. Diharapkan bisa jadi panduan bagi kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU) dalam melaksanakan manasik. Dia juga mengingatkan jemaah wajib cek kesehatan dahulu, sebelum melakukan pelunasan biaya haji.
Pada kesempatan itu juga disinggung capaian kerja 2023 Kemenag lainnya. Di antaranya adalah tercapainya target satu juta sertifikasi halal. Data sampai 26 Desember 2023 sudah ada 2,3 juta produk yang bersertifikat halal. Kemudian indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) 2023 juga mengalami peningkatan. Yaitu 76,02 poin di 2023, dari sebelumnya 72,39 poin di 2021 dan 73,09 poin di 2022.
Di sektor pendidikan Kemenag baru menerbitkan SK Inpasssing bagi 98.972 guru madrasah non-ASN. SK ini ditunggu setelah 12 tahun lamanya tidak keluar. “Untuk 2023, mereka mendapat tunjangan selama tiga bulan. Yaitu Oktober, November, dan Desember,” kata Yaqut. Anggaran pembayaran tunjangan inpassing sebesar Rp 321,8 miliar tersedia dan sudah dicairkan.
Berikutnya sebanyak 2.076 unit pesantren penerima manfaat program Kemandirian Pesantren. Mereka tersebar di 34 Provinsi. Perkembangannya sebanyak 128 unit pesantren sudah mengembangkan Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes). Tahun depan Kemenag juga akan membuka program S2 di Islamic Cyber University. Yaitu kampus di bawah Kemenag yang khusus menjalankan perkuliahan jarak jauh secara online.(wan/jpg)