JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan realisasi defisit anggaran pada akhir tahun ini tidak akan mencapai target yang sudah ditetapkan. Semakin kecil rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), semakin baik.
"Kita perkirakan akan lebih rendah dari 3,9 persen PDB, sehingga akan menjadi bekal yang sangat baik dan tepat memasuki 2023," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (3/11).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, penerimaan negara yang terus membaik hingga akhir tahun menjadi salah satu alasan defisit anggaran akan jauh di bawah target dalam Perpres 98/2022 sebesar 4,5 persen PDB. Defisit pun tetap diproyeksikan rendah meski realisasi belanja pemerintah sebanyak 40 persen akan meningkat pada kuartal IV, seiring dengan makin dekatnya akhir tahun anggaran. "Defisit secara keseluruhan sudah pasti turun jauh dari (target) Perpres, tapi kita lihat sejauh mana penurunan indikatif dari akhir tersebut," katanya.
Hingga September, APBN bahkan masih tercatat surplus sebesar Rp60,9 triliun atau 0,33 persen terhadap PDB. Surplus ini mengecil dibandingkan periode Agustus, tapi lebih baik dari September tahun lalu yang tercatat defisit Rp451,9 triliun.
Surplus APBN ini didorong oleh pendapatan negara yang mencapai Rp1.974,7 triliun hingga September 2022 dari target APBN Rp2.266,2 triliun atau melonjak 45,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp1.355 triliun.
Pendapatan melonjak karena realisasi seluruh komponen mulai dari penerimaan pajak, penerimaan bea dan cukai serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mengalami kenaikan. Penerimaan pajak mencapai Rp1.310,5 triliun atau naik 54,2 persen dari periode sama tahun lalu Rp850,1 triliun.
Sedangkan kepabeanan dan cukai terealisasi Rp 232,1 triliun yang naik 26,9 persen dari periode tahun lalu yang sebesar Rp182,9 triliun. Untuk realisasi belanja negara hingga September 2022 telah terserap Rp1.913,9 triliun atau 61,6 persen dari pagu tahun ini sebesar Rp3.106,4 triliun dan mampu tumbuh 5,9 persen (yoy) dari tahun lalu yang sebesar Rp1.806,9 triliun.(jpg)