Menkeu Sampaikan Postur Sementara RAPBN 2024 Hasil Panja A

Nasional | Kamis, 07 September 2023 - 22:35 WIB

Menkeu Sampaikan Postur Sementara RAPBN 2024 Hasil Panja A
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (YOUTUBE SETPRES)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan postur sementara Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun 2024 berdasarkan hasil Panja Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan kepada Badan Anggaran DPR, Kamis (7/9/2023).

"Dengan pembahasan Panja A, maka postur RAPBN 2024 mengalami sedikit perubahan tidak terlalu material tetapi penting untuk disampaikan," kata Sri Mulyani.


Menkeu mengungkapkan, target Pendapatan negara dinaikkan Rp21 triliun dari Rp2.781,3 triliun menjadi Rp2.802,3 triliun. Jika dirinci, penerimaan perpajakan meningkat Rp2,0 triliun menjadi Rp2.309,9 triliun terutama didorong dengan implementasi coretax system, kegiatan digital forensic, dan menjaga efektivitas implementasi reformasi perpajakan.

Sementara, target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) meningkat lebih besar sebanyak Rp19,0 triliun menjadi Rp492,0 triliun dipengaruhi oleh penyesuaian asumsi makro, upaya inovasi layanan, dan perbaikan tata kelola yang akan dilakukan.

"Kami telah membahas dan nanti akan disampaikan juga tambahan untuk belanja sebesar 21 triliun, artinya kenaikan ini tidak mengurangi defisit. Defisit tetap dijaga pada 522,8 triliun secara nominal atau secara GDP adalah 2,29. Jadi nominal untuk defisitnya tidak berubah," jelas Menkeu.

Ia menuturkan, tambahan belanja negara antara lain dialokasikan untuk belanja K/L sebesar Rp3,8 triliun, tambahan subsidi energi Rp3,2 triliun, kompensasi BBM dan listrik Rp10,1 triliun, dan cadangan pendidikan Rp3,9 triliun.

"Peningkatan subsidi energi dilakukan terutama karena penyesuaian asumsi harga minyak mentah serta penetapan volume yang diarahkan agar lebih realistis sesuai kebutuhan," tuturnya.

Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan pembiayaan non-utang dalam bentuk investasi juga mengalami beberapa perubahan. Pertama, investasi kepada BUMN atau PMN dinaikkan Rp12,1 triliun dari Rp18,6 triliun menjadi Rp30,7 triliun. Sementara, cadangan pembiayaan dialihkan menjadi PMN sebesar 12,1 triliun.

"Dengan demikian, komposisinya saja yang berubah dalam pembahasan Panja A. Tidak ada perubahan total yaitu 176,2 namun komposisi berubah dari cadangan pembiayaan dari 25,8 dinaikkan menjadi PMN pada BUMN sebesar 12,1 sehingga total PMN BUMN menjadi 30,7 sedangkan cadangan pembiayaan turun menjadi 13,7." jelasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook