PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Proses pembongkaran bangunan gedung eks Mal Pelayanan Publik (MPP) yang berada di Jalan Jenderal Sudirman hampir rampung. Pemko Pekanbaru masih terus mematangkan rencana pembangunan ulang MPP dan berharap dibiayai melalui bantuan keuangan (bankeu) atau APBN.
Pantauan Riau Pos, Senin (30/10), dengan menggunakan dua unit alat berat para pekerja proyek merobohkan satu per satu bangunan eks MPP Terlihat hanya tinggal sedikit bangunan saja yang dekat dengan Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pekanbaru yang belum diratakan.
Meskipun begitu, aktivitas pembongkaran bangunan MPP itu tidak lantas menghambat pelayanan publik yang ada didua gedung lainnya. Masyarakat yang melakukan kepengurusan dokumen kependudukan dan perizinan pun terlihat tak terganggu bahkan mereka terlihat aman melintasi kawasan mall pelayanan publik lainnya karena disekitar gedung yang tengah dilakukan pembongkaran telah dipasangi pagar serta terpal agar sisa material tidak menggangu kenyamanan masyarakat.
Salah seorang pengunjung di Disdukcapil Pekanbaru Muhammad Husni mengaku sempat kaget dengan suara bangunan yang bergitu kuat karena proses pembongkaran yang berlangsung. Namun ia berharap proses pembongkaran bangunan MPP tetap menjaga keamanan bagi masyarakat lainya yang beraktifitas disekitar lokasi meskipun kawasan tersebut sudah dibekali dengan pagar hingga terpal yang cukup banyak.
”Ngeri juga tadi dengar suara dentuman material bangunan yang jatuh. Apalagi lokasinya dekat dengan gedung Disdukcapil Pekanbaru. Semoga saja proses pembongkarannya tetap aman seperti saat ini. Karena takut juga kalau sisa materinya mengenai masyarakat didalam gedung sebelahnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Edward Riansyah menjelaskan, pascakebakaran pada Maret 2023, gedung utama Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru kini dalam proses pembongkaran.
Di mana saat ini progres pembongkaran hingga perataan saat ini sudah mencapai 70 persen. Bahkan pihaknya secara rutin melakukan pengecekan terhadap proses pembongkaran bangunan MPP tersebut.
”Kemarin kita sudah coba melakukan lapangan, dan saat ini sudah sekitar kondisi 70 persen terhadap penghapusan asetnya (perobohan) sudah dilaksanakan. Jadi ya November nanti itu sudah selesai proses semuanya,” katanya.
Dijelaskan Edward lagi, untuk pembangunan gedung MPP, tahun 2024 masih belum dilaksanakan karena keterbatasan anggaran. Namun pemko akan coba berharap apakah nanti bisa melalui Bankeu atau bisa dengan dana APBN bisa dilaksanakan.
”Tapi yang jelas kita mematangkan terharap pelaksanaan perencanaan yang sedang berjalan. Jadi nanti mungkin kita akan buat FGD atau diskusi publik lainnya yang kita lakukan terhadap perencanaan untuk ke depannya terhadap MPP ini,” jelasnya.
Mantinya di lokasi bekas gedung MPP terbakar ini akan tetap dibangun MPP. Namun apakah nanti terintegrasi dengan ruang terbuka hijau, atau ada alun-alun, masih dalam tahap perencanaan.
”Ke depan mungkin MPP tapi di-combine dengan RTH atau dengan alun-alun, ini masih dalam proses perencanaan, inikan sambil berjalan,” sebutnya.
Dikatakan Edward lagi, sebenarnya kalau anggaran mencukupi, pembangunan MPP ini bisa dilakukan tahun 2024. Tapi karena keterbatasan keuangan, sehingga tidak memungkinkan dari APBD Kota Pekanbaru.
”Namun kita akan berjuang untuk seperti apa pelaksanaan ini. Karena uangnya cukup lumayan. Kami akan coba apakah bisa melalui Bankeu atau APBN. Untuk sementara hingga dibangun nanti, maka lokasi MPP yang dirobohkan itu akan di kosongkan dulu, dibersihkan dulu,” ujarnya.(ayi)
