Giliran Pejabat Bea Cukai Pamer Pesawat Cessna

Nasional | Rabu, 01 Maret 2023 - 11:47 WIB

Giliran Pejabat Bea Cukai Pamer Pesawat Cessna
Kepala Badan Pengawas Bea dan Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Eko Darmanto memamerkan pesawat dan moge di instagram pribadinya. (INSTAGRAM EKO DARMANTO)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Persoalan pamer harta pejabat kembali menyeruak. Kali ini giliran pejabat dari Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kemenkeu yang tengah disorot karena hobi pamer harta.

Ia adalah Eko Darmanto yang merupakan Kepala Badan Pengawas Bea dan Cukai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Eko kerap memamerkan harta kekayaannya di akun Instagram eko_darmanto_bc1. Meski saat ini akun Instagram itu sudah tidak aktif, namun ia diketahui sering memposting berbagai barang mewah. Tak tanggung-tanggung, salah satu harta yang dipamerkannya adalah pesawat Cessna. Para netizen menyebut harga pesawat itu mencapai Rp 4,7 miliar.


Dari data LHKPN yang dilaporkannya pada 15 Januari 2022 (untuk periode 2021), harta Eko tercatat Rp15,7 miliar. Sementara utangnya Rp9 miliar. Sehingga, total harta yang dimiliki Eko sebesar Rp6,7 miliar pada 2021.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Kemenkeu Yustinus Prastowo menyebut informasi itu telah diteruskan ke Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu untuk ditelusuri lebih lanjut. Ia juga mengapresiasi publik yang menyampaikan laporan itu padanya.

‘’Siap bang, terima kasih. Maaf baru kembali dari tugas lapangan. Informasi ini sudah saya teruskan ke Itjen Kemenkeu. Menjadi perhatian pimpinan,’’ ujar Yustinus Prastowo melalui akun Twitter miliknya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memang geram pada aksi pamer harta yang ada di lingkungan instansinya. Hal itu adalah buntut dari persoalan harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo (RAT) yang banyak dipertanyakan.

Ani juga tak heran jika masyarakat menyebut harta RAT tidak masuk akal. Sebab, ia pun berpikir demikian. ‘’Terhadap yang bersangkutan yang masyarakat sudah mengatakan ini kayaknya doesn’t make sense, logis. Kita juga tahu itu nggak make sense,’’ jelasnya pada Economic Outlook di Hotel St Regis, Jakarta, kemarin (28/2).

Ani menjelaskan, Itjen Kemenkeu telah mendapat hasil kajian dari PPATK. Dari hasil kajian itu, ia telah menginstruksikan kepada Itjen Kemenkeu untuk melakukan kontrol, investasi, dan eksaminasi dan diminta untuk menyampaikannya kepada publik. ‘’Jadi kita bekerja bukan berdasarkan emosi, tapi berdasarkan data atau evidence. Tapi pemihakan terhadap perasaan masyarakat itu harus kita lakukan, karena itu penting yang namanya kredibilitas persepsi. Itu sesuatu yang ada objektifnya, tapi juga ada subjektifnya,’’ urainya.              

Saking geramnya ada pejabat di instansinya yang pamer harta, baru-baru ini, Menkeu bahkan membubarkan klub motor gede (moge) di DJP. Dia mengimbau seluruh pegawai di Kemenkeu, khususnya DJP, agar lebih banyak memahami azas kepatutan dan kepantasan. Sebab, tingkah polah para pejabat itu tentu berkorelasi pada kepercayaan yang diberikan masyarakat. ‘’Kalau Anda kelihatan mewah, bukannya Anda kelihatan keren malah rakyat akan marah dan Anda juga dalam posisi defensif,’’ ujarnya.

Menkeu juga mengimbau agar masyarakat tidak selalu memiliki persepsi buruk ke pegawai DJP. Mentang-mentang memiliki motor gede seharga Rp150 juta, dianggap seakan-akan menggunakan uang rakyat untuk leha-leha sendiri. Sebab, Ani juga meyakini masih banyak pegawai DJP yang berintegritas dan bekerja dengan benar.

Banyak pegawai DJP yang juga menceritakan kepada Menkeu bagaimana mereka harus hidup pas-pasan, harus pindah kota dari satu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) ke KPP lain, sehingga harus jauh dari keluarganya. Sehingga, aksi pamer harta keluarga pegawai DJP dan segelintir pejabat itu bisa sangat melukai perasaan pegawai lainnya.

‘’Saya sebagai pimpinan Kementerian Keuangan harus membela dan ada di sisi mereka ini yang sudah bekerja, dan saya yakin itu banyak sekali, sangat banyak mereka yang seperti itu,’’ tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dirjen Pajak Suryo Utomo mendapat sorotan karena usai pamer mengendarai moge miliknya. Meski begitu, Menkeu bahkan blak-blakan menanyakan ke Suryo dan telah mendapat penjelasan dari mana harta kekayaannya didapat.

‘’Saya tanyakan sumber pendapatan dari mana saja, sampaikan. Saya tanya Dirjen Pajak, kamu yakin kamu benar? Yakin Bu. Saya yakin kamu benar. Sampaikan ke publiK,’’ jelas mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.

Tetapi, Ani menggarisbawahi bahwa apa yang dilakukan Suryo tetap kurang elok dilihat masyarakat. Sekalipun moge itu dibeli dengan uang dari gajinya sendiri.  ‘’Jadi meskipun kalau dapat dari uang halal dari gaji kamu kalau mau rileks sekarang nggak usah naik moge. Jalan-jalan kaki saja sama saya mutar Senayan atau makan bubur ayam itu juga sehat,’’ jelasnya.(dee/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook