LIPUTAN KHUSUS

Ganti Baju Ala Blok Rokan

Liputan Khusus | Senin, 09 Agustus 2021 - 11:00 WIB

Ganti Baju Ala Blok Rokan
Info Grafis (DOK RIAUPOS.CO)

Jaga Produksi
Jelang alih kelola Blok Rokan, PT CPI masih terus berupaya menjaga tingkat produksi salah satu wilayah kerja (WK) migas terbesar di Tanah Air tersebut. Sekitar satu pekan menjelang alih kelola WK Rokan, PT CPI telah berhasil mengebor sumur ke-100, termasuk di antaranya 11 sumur konversi, terhitung sejak dimulainya program pengeboran pada akhir Desember 2020 lalu.

Baru-baru ini, PT CPI juga telah mendapatkan tambahan rig pengeboran. Saat ini, total delapan rig pengeboran yang aktif beroperasi di lapangan. Jumlah rig akan terus ditambah guna mendukung upaya pencapaian target pengeboran di WK Rokan tahun ini.


Direktur Rokan PT CPI, Budianto Renyut menyebutkan, WK Rokan merupakan aset strategis yang penting bagi penerimaan negara dan daerah, perekonomian masyarakat, serta ketahanan energi nasional. Kolaborasi SKK Migas, PT CPI, dan PT Pertamina Hulu Rokan berjalan dengan baik sehingga program pengeboran dapat berjalan dengan selamat dan lancar.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Utara, Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan bahwa SKK Migas sebagai lembaga pengawas dan pengendali kegiatan sektor hulu migas menyatakan bahwa SKK Migas berkomitmen membantu, memfasilitasi, dan melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di daerah dalam rangka penyelesaian persiapan pelaksanaan pengeboran sehingga dapat terlaksana dengan lancar dan aman. Tentu diperlukan dukungan penuh dari segenap stakeholder mulai pusat hingga daerah sehingga target untuk menjaga dan mempertahankan produksi di WK Rokan bisa tercapai.

"Dengan cara ini in sya Allah akan meningkatkan penerimaan negara," ujar Rikky.

Selain program pengeboran, pemenuhan kewajiban terminasi dan transisi oleh PT CPI terus berjalan secara sistematis dan terstruktur. Aspek-aspek utama dalam proses itu menunjukkan pencapaian signifikan guna menjaga keberlangsungan operasi dan tingkat produksi, baik sebelum maupun sesudah tanggal 8 Agustus mendatang.

Dikerjakan Tim Lama
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan Jaffee Arizona Suardin menegaskan, PHR siap untuk masuk dan mengelola Blok Rokan. Sejumlah persiapan transisi pun sudah dilakukan, termasuk terkait dengan pekerja PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang menjadi pekerja PT PHR. Sebanyak 2.691 pekerja CPI telah setuju untuk bergabung dengan PHR.

"Jadi nanti operasional Blok Rokan akan dikerjakan oleh tim lama juga. Kemudian untuk kontrak kerja kami juga sudah lakukan mirrorring dengan CPI dan sudah mencapai 100 persen," kata Jaffee.

Bor 161 Sumur Migas hingga Akhir 2021
Jaffee A Suardin menambahkan, seluruh tahapan dari 9 program transisi telah dilaksanakan. PHR akan mengelola wilayah kerja dengan luasan sekitar 6.453 km persegi dengan 10 lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, dan Pager.

PHR akan melakukan pengeboran sebanyak 84 sumur. Rencana program CPI yang akan di-carry over ke PHR sebanyak 77 sumur. Maka total 161 sumur akan dibor selama Agustus-Desember 2021. Guna mendukung kelancaran kegiatan pengeboran tersebut, sebanyak 291 kontrak dilakukan proses mirroring dan telah selesai 100 persen. Selain itu sebanyak 60 kontrak baru untuk kebutuhan pre-EOC telah awarded dengan status progress 100 persen.

Sementara itu, Bussiness Support Project Leader PHR Danang Ruslan Saleh menyampaikan upaya menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan pengadaan barang/ jasa telah dilakukan melalui mirroring kontrak yang dilakukan oleh PHR. Mirroring kontrak akan memastikan keberlanjutan kontrak-kontrak yang sudah ditandatangani saat vendor menjadi rekanan CPI. Dari total 379 kontrak aktif, ditetapkan sebanyak 318 kontrak sesuai dengan kebutuhan PHR dan berlanjut pada proses mirroring kontrak yang telah diselesaikan 298 kontrak, dengan 4 kontrak dalam proses amandemen. Amandemen kontrak dilakukan untuk penyediaan pengeboran sehubungan dengan jumlah kegiatan pengeboran yang akan ditambah oleh PHR setelah alih kelola. "Dengan demikian, membutuhkan rig yang lebih banyak dari jumlah yang ada di kontrak existing," ujarnya.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan bahwa yang berubah di Blok Rokan hanyalah operatornya yaitu dari CPI ke PHR. Untuk pengelolaan Blok Rokan tetap berada di bawah kendali SKK Migas sebagai pihak yang mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk mengelola hulu migas nasional.

SKK Migas yang akan terus mengawal pengoperasian Blok Rokan agar proses transisi berjalan dengan baik tanpa halangan, serta tidak boleh ada penurunan produksi maupun gangguan produksi. Langkah antisipatif dan gerak cepat SKK Migas diwujudkan dengan dilakukannya revisi PTK 007 dengan memasukkan terminologi kontrak mirroring. Dengan demikian, transisi hal-hal yang terkait dengan aktivitas dan penyediaan barang/jasa oleh vendor berjalan dengan mulus.

Kontrak mirroring selama 1 tahun bukanlah bagi-bagi proyek, tetapi merupakan langkah yang dilakukan untuk menjaga kesinambungan penyediaan barang/jasa sampai PHR sebagai operator baru telah menyiapkan segala hal, termasuk infrastruktur pendukungnya. Per 17 Agustus 2021, PHR nanti sudah bergabung di Centralized Integrated Vendor Database (CIVD), sehingga memudahkan vendor dan PHR dalam kegiatan penyediaan penyedia barang/jasa sesuai ketentuan yang ada.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook