Dari tangan Lambas, barang-barang bekas jadi berkelas. Pemilik nama lengkap Lambas Hutabarat ini merupakan salah satu local heroes binaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, yang sukses menggawangi Bank Sampah Pematang Pudu Bersih hingga maju dan mandiri.
Laporan Abu Kasim, Bengkalis
Bank sampah yang berlokasi di Duri, Kabupaten Bengkalis tersebut dikunjungi kepala desa, perangkat hingga masyarakat Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar untuk berbagi ilmu dan pengalaman.
Mereka diberikan pengetahuan tentang pengelolaan sampah yang benar untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Desa Petapahan akan memiliki program bank sampah yang akan menjadi sarana untuk pengelolaan lingkungan yang lebih bersih dan menjadi gagasan baru di wilayah tersebut.
Kepala Desa Petapahan, Kabupaten Kampar Said Aidil Usman SE mengatakan, bahwa banyak ilmu yang didapatkan dari kunjungan ke Bank Sampah Pematang Pudu Bersih tersebut.
"Program ini tentunya bagus untuk mendongkrak ekonomi dan semangat masyarakat, sehingga menghasilkan lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi," katanya.
Dalam kunjungan tersebut kepala desa turut membawa ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kepala dusun, ketua RW, ketua RT hingga unsur masyarakat. Mereka belajar dan mendengarkan langsung inspirasi dari Lambas yang telah sukses membawa Bank Sampah Pematang Pudu berkembang.
"Tentunya ini menjadi pengalaman dan nanti akan kita terapkan bersama. Kami kembali ke desa dan akan musyawarah untuk mewujudkannya," tutur Kades.
Ketua Bank Sampah Pematang Pudu Bersih Lambas Hutabarat mengatakan, bahwa dalam pengelolaan sampah mesti ada kolaborasi kuat. Dalam pengelolaannya, mesti memiliki misi untuk lingkungan, lalu yang kedua tentang ekonomi.
"Jadi semua dimulai dari niat dan kemampuan kita. Seperti bank sampah ini dulu juga gak besar, dari kecil kami merintis dan dibina oleh PHR WK Rokan. Namun tentu mesti dibarengi dengan SDM yang kuat dan sungguh-sungguh sehingga dapat membuka wawasan untuk mengelola bank sampah yang baik dalam peningkatan ekonomi," ujar Lambas.
Lambas kini berhasil membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat melalui bank sampah tersebut. Ide awal pembentukan bank sampah ini berawal dari sebuah keinginan sederhana: membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan tempat tinggal dan bergotong-royong membersihkan lingkungan dari sampah.
"Dari sanalah kemudian timbul pemikiran untuk mendirikan bank sampah, yang tidak hanya bermanfaat dalam penanganan sampah, tapi juga memberikan hasil ekonomi bagi masyarakat. Program ini bertujuan mengurangi volume sampah dengan cara mengelola dan memanfaatkan sampah sebagai sumber penghasilan tambahan," jelas Lambas.
Dalam pengelolaannya, masyarakat diajarkan bagaimana memilah sampah organik dan nonorganik sebelum disetorkan ke bank sampah. Biasanya, sampah nonorganik dapat didaur ulang. Sementara sampah nonorganik dapat dijadikan menjadi pupuk kompos sehingga bernilai ekonomis.
Kisah keberhasilan pria itu dimulai dari nol hingga menjadi maju dan mandiri, bahkan kini memiliki omzet yang fantastis. Di samping kesuksesan itu, ia juga berhasil membina sekaligus menginspirasi ratusan masyarakat di lingkungan tempat dia tinggal. Pola-pola yang diterapkannya itu berhasil menularkan semangat untuk maju dan mandiri. Siapa sangka, Lambas yang dulunya seorang buruh berpenghasilan terbatas, kini mampu meraup lebih dari Rp30 juta omzet per bulan dari hasil pengelolaan sampah tersebut.
Corporate Secretary PHR WK Rokan Rudi Ariffianto mengatakan, selain berfokus pada operasi yang andal dan selamat PHR juga turut memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasi. Rudi mengaku bangga melihat perkembangan Bank Sampah Pematang Pudu Bersih binaan PHR WK Rokan yang telah berhasil dan mampu menularkan semangatnya kepada masyarakat secara luas.(ade)