Pekerjaan kumuh ini ternyata bisa menghasilkan uang. Dengan kreativitas BUMDes Desa Koto Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah ini, sampah bisa diolah menjadi pupuk.
RIAUPOS.CO - Di Kuantan Singingi (Kuansing) ada namanya Desa Koto Taluk. Tepatnya di Kecamatan Kuantan Tengah. Di Desa ini, berdiri BUMDes dengan nama Betobo. Betobo artinya bergotong-royong. Sejak beberapa tahun belakangan, BUMDes Betobo dikenal sebagai penghasil pupuk kompos organik yang diolah dari sampah.
Menurut Direktur BUMDes Betobo Desa Koto Taluk, Robby Anggriawan, pemasaran pupuk Kompos TOBSON yang diproduksi BUMDes Betobo tersebut bisa ditemui di toko-toko yang ada di Telukkuantan.
Saat ini dirinya dan anggota lainnya sedang menyiapkan pemasaran di luar Kota Telukkuantan. Sebab, konsumsi masyarakat terhadap pupuk organik saat ini sedang tinggi.
“Tadi kami sudah mempraktikkan dari awal bagaimana pengolahan sampah menjadi pupuk kompos hingga dimasukan kedalam kemasan yang siap untuk dipasarkan. Ini usaha yang boleh dibilang paling minim modalnya. Tapi hasilnya, lumayan. Bisa menaikan ekonomi masyarakat” kata Robby.
Sebelumnya, kata Roby, pada saat memperingati hari Kompos, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuansing bekerja sama dengan BUMDes Betobo memperagakan pengolahan sampah menjadi pupuk Kompos. Untuk saat ini, BUMDes Betobo memanfaatkan sampah yang ada di TPS desa tersebut.
Ke depan, BUMDes Betobo akan memprodukusi pupuk kompos dengan stok yang lebih besar. Bukan saja itu, BUMDes Betobo juga akan menerapkan jenis pupuk kompos yang berpariasi sesuai keinginan pasar.
“Kami dulu juga pernah didatangi DLH Kuansing. Alhamdulillah, respon dinas sangat bagus. Mereka juga akan membantu pemasaran dan kebutuhan kami. Bahkan saat itu, dinas memboyong pelajar SLTA untuk belajar tentang pengolahan sampah menjadi pupuk,” terang Robby.
Saat itu, Kepala DLH Kuansing, Deflides Gusni SP MSi yang didampingi Camat Kuantan Tengah, Agus Iswanto SSTP menyebutkan bahwa pihaknya mengapresiasi BUMDes Betobo yang dinilai kreatif dalam sebuah usaha.
“Ini harus menjadi contoh bagi seluruh perwakilan SLTA yang hadir saat ini. Apa yang sudah dipraktekkan oleh BUMDes Betobo, harus disosialisasikan di masing-masing sekolah. Bahkan ini bisa dipraktikkan di lingkungan rumah sendiri,” kata Deflides Gusni.
Tujuan kegiatan ini, kata Deflides Gusni, adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan pihak sekolah yang ada di Kuansing. Sehingga, sampah yang selama ini dibuang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.
Selama ini, kata Deflides, sampah-sampah yang menumpuk di Kuansing terbuang begitu saja. Ujung-ujungnya dibakar di tempat pembuangan sampah.
“Nah, dengan adanya BUMDes Betobo ini, sampah yang sudah dikumpulkan bisa dimanfaatkan dengan baik. Saya berharap kepada masyarakat untuk mencontoh dan belajar dengan BUMDes Betobo. Sebab, ini berguna bagi masyarakat yang hobi bertani,” kata Deflides.
Apalagi, pupuk yang beredar di pasaran saat ini harganya tidak terjangkau oleh masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Maka dari itu, dengan adanya pupuk kompos yang diolah oleh BUMDes Betobo ini adalah bagian solusi membantu masyarakat.
“Ini pengetahuan. Kalau masyarakat tidak mau belajar, ya, tentu dibeli. Harganya juga terjangkau,” beber Deflides Gusni.
Menurut salah seorang warga Kecamatan Kuantan Tengah bernama Zulhendri, dirinya saat ini lebih memilih pupuk kompos untuk tanaman pangan yang ada di sekitar kebunnya. Hal ini dilakukannya karena harga pupuk yang tinggi sejak setahun belakangan.
“Saya punya lahan satu hektare. Lahan itu saya tanami sayur-sayuran untuk menyambung hidup. Awalnya saya membeli pupuk yang ada dipasaran. Karena harga pupuk di pasaran mahal, makanya saya beralih ke pupuk organik,” kata Zulhendri.
Zulhendri menceritakan, pupuk organik tidak kalah hebat dari pupuk-pupuk yang ada dipasaran. Buktinya, hasil panen kebunya tidak ada penurunan yang berati.
“Yang pasti, lebih irit. Cuma saya kadang kesulitan untuk mendapatkan pupuk organik. Kadang kami pesan sampai ke Sumbar. Intinya menurut saya, pupuk ini harus rutin,” kata Zulhendri.
Seperti diketahui bersama, pupuk kompos adalah jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian sampah organik seperti dedaunan.
Pengomposan sebenarnya bisa terjadi secara alami. Namun ketika ada tindakan dari manusia seperti penambahan mikroorganisme pengurai, pengomposan terjadi lebih cepat. Kemudahan cara pembuatan dan kandungan hara yang terdapat dalam kompos membuat banyak petani mulai tertarik menggunakan pupuk organik.
Kompos memiliki peran penting untuk kesuburan tanah baik dari aspek fisik, kimia, biologi, dan aspek penting lain.
Dari aspek fisik, Kompos mengandung materi genetik yang dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Fraksi materi genetik merupakan koloid dengan muatan listrik negatif dan dapat berkoagulasi dengan kation dan partikel tanah. Sehingga membuat struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik.
Penambahan pupuk kompos akan membuat tanah berpasir menjadi lebih kompak dan membuat tanah berlempung menjadi lebih remah. Agregasi tanah ini disebabkan oleh produksi polisakarida yang diperoleh dari metabolisme mikroorganisme.
Apabila struktur dan tekstur tanah baik maka pertumbuhan akar tanaman juga semakin baik. Hal tersebut juga akan sangat berpengaruh terhadap penyerapan nutrisi dari tanah untuk proses pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Manfaat pupuk kompos berdasarkan dari aspek fisik tanah, bisa meningkatkan laju infiltrasi air di tanah. Dan mempengaruhi warna tanah serta meningkatkan kapasitas penyerapan panas. Apabila retensi panas yang baik, maka pertumbuhan tanaman juga baik.
Pemberian kompos juga bisa mencegah erosi tanah, terutama untuk tanah dengan kemiringan tinggi.
Sedangkan manfaat pupuk kompos dari aspek kimia, pupuk kompos memiliki kemampuan untuk mengkonservasi materi organik yang mengembalikan nutrien di dalam tanah. Kompos yang terbuat dari bahan organik juga mengandung unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman.
Beberapa unsur hara makro yang terkandung dalam kompos antara lain nitrogen, fosfor, potasium, magnesium, dan unsur penting lainnya. Sedangkan kandungan unsur hara mikro yang ada di kompos seperti besi, sulfur, mangan, tembaga, seng, boron, dan molibdenum.
Kompos juga memiliki kemampuan menetralkan pengaruh toksik beberapa mineral dalam tanah. Dengan demikian, tanaman tidak akan menyerap mineral beracun yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman tersebut.
Kompos juga bisa membantu membebaskan karbon dioksida. Hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan proses fotosintesis.
Manfaat pupuk kompos dari aspek biologis, pupuk kompos memberikan manfaat untuk meningkatkan jumlah mikroba tanah. Aplikasi kompos membantu pembentukan struktur tanah yang baik.
Kompos juga bisa merangsang mikoriza yang bersimbiosis dengan akar. Penambahan mikroorganisme dalam kompos bisa meningkatkan kualitas pupuk organik ini dan berguna meningkatkan kesuburan tanah. (gus)
Laporan Mardias Can, Telukkuantan