Suka Minuman Manis, Menkes Ingatkan Ancaman Diabetes dan Gagal Ginjal

Kesehatan | Selasa, 27 September 2022 - 06:00 WIB

Suka Minuman Manis, Menkes Ingatkan Ancaman Diabetes dan Gagal Ginjal
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (HENDRA EKA/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin angkat bicara soal minuman manis viral kekinian dengan aneka rasa manis dan jumlah gula yang tinggi. Terkadang sejumlah minuman juga ditambah dengan berbagai sirup, gula tambahan, pemanis buatan, hingga susu kental manis. Menkes mengingatkan masyarakat tentang ancaman diabetes dapat mengintai.

“Kalau saya memang belum lihat ya beritanya. Cuma memang diabetes di Indonesia tuh naik tinggi dari tahun ke tahun. Terakhir apa yang saya lihat 13 persen dari penduduk indonesia itu diabetes,” tegas Menkes Budi di sela-sela rapat komisi di DPR RI, Senin (26/9/2022).


Ia mengingatkan, diabetes adalah induknya dari segala penyakit. Diabetes dapat memicu terjadinya komplikasi.

“Diabetes ini adalah mother of all diseases. Jadi kalau diabetesnya lama dia bisa menjadi penyebab penyakit ginjal, cuci darah, stroke, jantung, dan banyak penyakit tidak menular lainnya sehingga di beberapa negara seperti di Singapura itu pemerintahnya sudah mati-matian mencegah agar diabetes ini prevalensinya atau insidennya itu menurun,” katanya. 

“Ya, kita mesti hati-hati karena kalau enggak nanti 5 sampai 10 tahun lagi orang Indonesia akan banyak yang kena penyakit penyakit turunan dari diabetes,” tambahnya.

Menkes Budi juga mengingatkan bahaya sakit diabetes akan berujung gagal ginjal. Ujung-ujungnya, seseorang harus menjalani cuci darah. Beban yang dibayarkan negara untuk membiayai dialisis atau cuci darah membengkak setiap tahunnya.

“Bayangin contohnya kalau kena ginjal kan mesti dicuci darah, cuci darah tuh saya enggak tahu, teman-teman banyak yang paham enggak? Itu kalau sudah mesti cuci darah itu tiga sampai empat hari dalam seminggu mesti ke rumah sakit tiga sampai lima jam sehari cuci darah. Sudah pasti enggak produktif hidupnya,” katanya.

Maka kesimpulannya, ia mengajak masyarakat mengurangi konsumsi gula. Apapun makanan dan minuman manis, kata dia, tak boleh berlebihan.

“Jadi kalau saya bilang secara umum memang harus dikurangi, konsumsi gula. Rakyat Indonesia tuh berlebihan minum gula in whatever way. Jadi semua minuman minuman semua makanan yang banyak gulanya kita kurangilah dari sekarang demi masa depan kita juga dan anak anak kita,” tuturnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook