JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sebagian orang tidur dengan menyalakan lampu, atau mematikan lampu. Namun, peneliti mengungkapkan bahwa tidur dengan lampu menyala ternyata dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas tidur seseorang.
Bahaya tidur dengan lampu menyala dapat memberikan respon terhadap tubuh. Sehingga tidur dengan lampu dimatikan sangat penting untuk tidur malam lebih baik.
Cahaya itu mulai dari lampu terang di atas kepala, perangkat seluler di samping tempat tidur hingga televisi, dan lampu jalan di dekatnya. Meski hal itu dirasa wajar bagi sebagian orang, namun peneliti menunjukkan bahwa bahaya tidur dengan lampu menyala bisa mempengaruhi kesehatan.
Dikutip dari Sleep Foundation dr Anis Rehman selaku dokter penyakit dalam menyatakan bahwa tidur dengan lampu menyala dapat mempengaruhi kualitas tidur dan meningkatkan resiko masalah kesehatan tertentu. Seperti penyakit jantung.
Masalah tersebut disebabkan oleh gangguan siklus tidur bangun, yang dipengaruhi oleh paparan cahaya. Gangguan pada siklus tidur-bangun dapat mengubah cara tubuh mengatur energy, menjaga fungsi jantung dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
“Literatur menunjukkan paparan cahaya pada malam hari dapat meningkatkan resiko kondisi metabolism seperti diabetes hipertensi dan obesitas,” kata dr Anis.
Berikut bahaya tidur dengan lampu menyala menurut ahli, yakni sebagai berikut:
1. Kesehatan Jantung
Berdasarkan sumber dari National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) bahwa penelitian awal menunjukkan bahwa cahaya redup sekalipun saat tidur dapat mempengaruhi fungsi jantung.
Tidur dengan lampu menyala terbukti meningkatkan detak jantung dan risiko tekanan darah tinggi pada beberapa kelompok. Perubahan ini meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami mengapa paparan cahaya berdampak besar pada kesehatan jantung.
Namun, dokter menyarankan orang-orang mungkin dapat mengurangi risiko penyakit jantung dengan meminimalkan atau menghilangkan paparan cahaya di malam hari dan meningkatkan paparan sinar matahari alami di siang hari.
2. Kegemukan
Menurut penelitian dari National Institutes of Health (NIH) bahwa jenis paparan cahaya malam hari tertentu dikaitkan dengan penambahan berat badan atau obesitas.
Sementara penelitian lain dari National Library of Medicine, Biotech Information menyatakan bahwa wanita yang tertidur dengan televisi atau lampu menyala lebih mungkin mengalami obesitas dan terus menambah berat badan.
Penggunaan lampu biru di malam hari juga dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, namun tidur dengan lampu malam yang kecil tidak berpengaruh. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami potensi hubungan antara obesitas dan tidur saat terkena cahaya buatan. Namun, dokter menyarankan untuk mengurangi cahaya di malam hari sebanyak mungkin untuk menurunkan risiko penambahan berat badan dan obesitas.
3. Diabetes
National Library of Medicine, Biotech Information juga menemukan hubungan antara tidur dengan lampu menyala dan diabetes. Sebuah penelitian menemukan bahwa resistensi insulin dapat meningkat ketika orang tidur dengan lampu menyala. Resistensi insulin adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak memproses gula secara efektif dan merupakan faktor risiko diabetes.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman