Hati-Hati, Tekanan Darah Tinggi pada Malam Hari Mulai Usia 40 Tahun

Kesehatan | Selasa, 27 September 2022 - 05:00 WIB

Hati-Hati, Tekanan Darah Tinggi pada Malam Hari Mulai Usia 40 Tahun
Ilustrasi mengukur tekanan darah. Sebuah studi Universitas Oxford menemukan bahwa 1 dari setiap 8 orang mengalami hipertensi pada malam hari, yang mungkin terlewatkan oleh pemeriksaan siang hari. (SHUTTERSTOCK)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Berapa tekanan darah Anda? Tekanan darah yang tinggi dapat berujung pada penyakit berbahaya seperti jantung dan stroke. Apalagi seiring bertambahnya usia, mulai usia 40 tahun tekanan darah seseorang bisa lebih tinggi pada malam hari.

Sebuah studi Universitas Oxford menemukan bahwa 1 dari setiap 8 orang mengalami hipertensi pada malam hari, yang mungkin terlewatkan oleh pemeriksaan siang hari. Orang berusia 40 hingga 75 tahun menjadi fokus penelitian seperti dilansir dari Science Times, Senin (26/9/2022).


Menurut Daily Mail, tekanan darah pada orang sehat biasanya turun pada malam hari saat tubuh relaks dan bersiap untuk tidur. Namun, peneliti dari Universitas Oxford menemukan bahwa 15 persen orang mengalami efek sebaliknya.

Penulis utama studi Profesor Lionel Tarassenko mengatakan bahwa pengukuran tekanan darah siang hari tidak cukup. Dia mengatakan bahwa selama periode 24 jam, tekanan darah mengikuti pola siklus.

Berdasar itu, disarankan untuk kembali mengukur tekanan darah saat malam hari. Penelitian terbaru ini dipublikasikan di British Journal of General Practice.

Sebagian besar orang tua polanya terbalik. Dalam kebanyakan kasus, orang tua mungkin sudah memiliki penyakit ginjal atau diabetes. Maka tekanan darah naik di malam hari dan kemudian turun saat bangun tidur.

Dia menjelaskan bahwa kondisi ini dinamakan reverse dippers. Umumnya memiliki tekanan darah terendah di siang hari. Dalam skenario ini, pemantauan siang hari di rumah akan memberi mereka hasil yang keliru.

 

Metode Penelitian

Sekitar 21 ribu pasien dari 28 praktik dan empat rumah sakit di daerah Oxford berpartisipasi dalam penelitian ini. Para peneliti menemukan hampir setengah (49 persen) pasien yang dirawat di rumah sakit dikategorikan sebagai orang yang tidak mau minum obat.

Sekitar 15 persen peserta komunitas mengalami tekanan darah tinggi pada malam hari. Satu dari setiap tiga reverse dippers memiliki setidaknya satu riwayat penyakit kardiovaskular di kedua rumah sakit dan kelompok pasien masyarakat.

GP Laura Armitage, seorang peneliti di Nuffield Department of Primary Care Health Sciences di University of Oxford, mengatakan bahwa penelitian mereka menunjukkan bahwa mengukur tekanan darah di malam hari dapat membantu mengidentifikasi 1 dari setiap 8 orang dewasa yang memiliki hipertensi yang tidak terdiagnosis. Maka pengukuran saat malam hari dinilai lebih akurat.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook