JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Salah satu kunci untuk menjamin bayi lahir sehat adalah dimulai sejak dari kandungan. Dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan prevalensi Balita stunting, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi meminta para ibu hamil untuk rutin cek kandungan. Idealnya, cek kandungan dilakukan selama 6 kali.
“Para ibu hamil telah berkomitmen untuk melakukan cek kehamilan sebanyak 6 kali dan 2 kali di antaranya diperiksa oleh dokter,” kata Menkes Budi dalam keterangan resmi Kemenkes.
Selain cek kehamilan, kata dia, penting untuk konsumsi gizi seimbang sesuai porsinya, meminum tablet tambah darah, mengikuti kelas ibu hamil, melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan. Hingga saat ini, diperkirakan AKI dan stunting belum mencapai target yang ditentukan yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dari target 183 per 100.000 KH di tahun 2024. Demikian juga dengan perkiraan prevalensi Balita stunting yang saat ini 24.4 persen, masih jauh dari target 14 persen di tahun 2024.
“Bapak presiden kasih pesan ke saya dari 305 turun menjadi 183. Jadi pentingnya program Bumil ini karena kita harus menurunkan kematian ibu dari 305 ke 183 dulu,” ujarnya.
Apa tujuan pemeriksaan kehamilan?
Dalam laman Kemenkes disebutkan ada beberapa manfaat melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Pemeriksaan kehamilan atau ANC (Antenatal Care) memberikan manfaat bagi ibu dan janin.
1. Pantau Tumbuh Kembang Janin
Memantau kemajuan proses kehamilan demi memastikan kesehatan pada ibu serta tumbuh kembang janin yang ada di dalamnya.
2. Cegah Komplikasi
Mengetahui adanya komplikasi kehamilan yang mungkin saja terjadi saat kehamilan sejak dini, termasuk adanya riwayat penyakitdan tindak pembedahan.
3. Ibu dan Bayi Lebih Sehat
Meningkatkan serta mempertahankan kesehatan ibu dan bayi.
4. Proses Persalinan Lebih Siap
Mempersiapkan proses persalinan sehingga dapat melahirkan bayi dengan selamat serta meminimalkan trauma yang dimungkinkan terjadi pada masa persalinan.
5. Cegah Angka Kematian Ibu dan Bayi
Menurunkan jumlah kematian dan angka kesakitan pada ibu. Mempersiapkan peran sang ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran anak agar mengalami tumbuh kembang dengan normal. Mempersiapkan ibu untuk melewati masa nifas dengan baik serta dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman