Heboh, Inses Ibu dan Anak di Bukittinggi, Wako Erman Safar: Dunia Sudah Tua

Sumatera | Sabtu, 24 Juni 2023 - 01:54 WIB

Heboh, Inses Ibu dan Anak di Bukittinggi, Wako Erman Safar: Dunia Sudah Tua
Ilustrasi inses atau persetubuhan sedarah. (INTERNET)

BUKITTINGGI (RIAUPOS.CO) – Publik dihebohkan dengan hubungan inses atau persetubuhan sedarah. Ironisnya, hal ini malah dilakukan oleh ibu dengan anak kandungnya. Yang tidak kalah mencengangkan adalah, persetubuhan antara ibu dan anak itu sudah berlangsung selama 11 tahun lamanya. Peristiwa inses itu terjadi di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Kejadian di luar akal sehat itu kali pertama diungkap Wali Kota (Wako) Bukittinggi, Erman Safar kepada awak media saat acara Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di rumah dinasnya, Rabu (21/6/2023) lalu. Erman Safar mengungkap bahwa persetubuhan tersebut sudah terjadi sejak anak masih duduk di bangku SMA. Setelah kasus ini terungkap ke publik, sejumlah fakta pun ikut terkuak. Termasuk kisah pilu di balik inses antara ibu dan anak kandung di Bukittinggi itu. Seperti apa kisahnya?


 

Bukan Sinetron

Pernyataan Safar Erman itu bermula dalam acara sosialisasi dan pencegahan pernikahan dini. Rekaman pernyataan itu kemudian viral di media sosial. Dalam pernyataannya, Safar Erman mengungkap bahwa ada kasus persetubuhan antara ibu dan anak kandung.

“Anak kita (dari Bukittinggi) berhubungan badan dengan ibu kandungnya,” ungkap Erman Safar.

Terungkap pula bahwa hubungan terlarang baik secara norma dan agama itu ternyata sudah berlangsung selama 11 tahun.  Akan tetapi ia sama sekali tidak membeberkan kapan dan bagaimana kasus inses itu bisa terungkap.

Hanya saja disebutkan bahwa sang anak saat ini sudah berusia 28 tahun. Sementara ibu kandung yang disetubuhi anak tersebut saat ini sudah berusia 51 tahun. Dengan demikian, persetubuhan itu dimulai saat sang ibu berusia 40 tahun dan anaknya yang saat itu masih berusia 15 tahun. Saat itu, sang anak kandung masih duduk di bangku SMA.

“Selama kurang lebih 11 tahun. Ini bukan cerita fiktif atau plot sinetron, ini nyata dan terjadi di tengah-tengah kita,” ujar Erman.

 

Bapak di Rumah

Fakta lain yang diungkap adalah persetubuhan sedarah itu dilakukan di rumah, saat sang suami sekaligus bapaknya ada di rumah. Erman Safar lantas meminta masyarakat membayangkan inses tersebut. Selama 11 tahun terjadi tapi tidak pernah terungkap dan tidak pernah diketahui oleh orang lain.

Padahal, suami sekaligus bapak di keluarga itu ada di rumah tersebut. Tapi tidak disebutkan apakah sang bapak mengetahui persetubuhan antara istri dan anak kandungnya itu. Hanya saja disebutkan bahwa sang bapak sudah berusia cukup lanjut. Saat ini disebutkan bahwa suami sekaligus bapaknya itu sudah berusia 83 tahun.

“Bapaknya ada. Bapaknya usia 83 tahun di rumah. Satu rumah. Coba bayangin, dunia sudah tua,” sesal Erman Safar.

 

Keluarga Agamis

Erman Safar juga mengungkap bahwa keluarga tersebut memiliki latar belakang keluarga yang agamis. Disebutkan bahwa sang ibu dalam kesehariannya selalu mengenakan hijab syar’i. Bahkan adik dari anak yang disetubuhi ibu kandungnya itu juga seorang penghafal Al-Quran.

“Mirisnya (hubungan inses ibu dan anak) ini terjadi di tengah keluarga utuh yang dikenal cukup agamis. Adiknya hafidz Quran, ibunya kerudung besar,” ungkap Erman.

Terkait peristiwa itu, Pemkot Bukittinggi telah melakukan sejumlah langkah dan tindakan. Salah satunya dengan mengarantina sang anak yang sudah dilakukan sejak sekitar lima bulan berjalan.

Akan tetapi, Erman Safar tidak mengungkap lokasi tempat karantina sang anak.

“Dia sekarang sedang kami karantina, sedang kami karantina. Sudah masuk lima bulan berjalan,” kata Erman.

 

Pernah Terjadi di Pasaman

Hubungan dan persetubuhan sedarah atau inses di Sumatera Barat, sebelumnya juga pernah terjadi pada 2020 lalu. Akan tetapi saat itu persetubuhan bukan dilakukan oleh ibu dan anak kandung, melainkan oleh kakak-adik.

Inses tersebut dilakukan remaja perempuan berinisial SHF yang masih berusia 18 tahun. Sementara adik laki-lakinya yang berinisial IK saat itu masih berusia 14 tahun. Saat inses itu terungkap, SHF tercatat duduk di bangku SMA. Sedangkan adiknya SMP.

Kasus inses kakak-adik di Pasaman itu terungkap setelah warga menemukan bayi yang dibuang di semak-semak. Setelah dilakukan penyelidikan, bayi itu ternyata hasil hubungan inses antara SHF dan IK.

Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook