Selain itu, faktor teknis lainnya juga turut menyumbang tingginya angka kematian ibu. Seperti, kurangnya pengetahuan ibu terkait tanda bahaya, dan kurang sigapnya antisipasi proses melahirkan.
Survey Riskesdas menyatakan hanya 44 persen ibu hamil mengetahui tanda bahaya, dan 23 persen faktor keterlambatan dalam mengurusi ibu hamil. Oleh sebab itu, program pembangunan kesehatan Indonesia saat ini akan diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok paling rentan kesehatan yaitu, ibu hamil, ibu bersalin, dan bayi baru lahir. (nhk)