KESEHATAN

Ahli Sebut Banyak Orang Tak Sadar Miliki Kebiasaan Makan Berlebih

Kesehatan | Rabu, 12 Oktober 2022 - 06:12 WIB

Ahli Sebut Banyak Orang Tak Sadar Miliki Kebiasaan Makan Berlebih
Ilustrasi seseorang tengah mengkonsumsi makan. (ANTARA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ahli gizi mengatakan masih banyak orang yang tidak sadar mengalami gejala kolesterol dan hipertensi akibat kebiasaan makan yang berlebihan.

Pengajar program studi S2 & PPDS Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Ida Gunawan, M.S, Sp.GK, M.Kes(K), FINEM mengatakan makan yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular seperti hipertensi, kolesterol, diabetes, jantung dan lainnya.


“Over nutrition ini menyebabkan banyak penyakit dan orang banyak yang tidak sadar tidak ngeh. Ingat kemarin vaksin Covid-19 banyak yang enggak bisa karena pas ditensi, tekanan darahnya sampai 180, tapi enggak sadar karena enggak ada keluhan,” ujar dr Ida dalam perbincangan di Tangerang, Selasa (11/10/2022).

Menurut riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi hipertensi meningkat dari 25,8 persen pada 2013 menjadi 34,1 persen pada 2018. Sedangkan, prevalensi diabetes untuk usia di atas 15 tahun pun naik dari 1,5 persen pada 2013 menjadi 2 persen pada 2018.

Untuk mencegah penyakit hipertensi dan diabetes diperlukan sebuah kesadaran mengubah kebiasaan makan. Dokter Ida mengatakan masih banyak orang yang salah kaprah tentang porsi makan. Misalnya, porsi snack atau camilan lebih besar dari makan utama, porsi makan malam lebih besar dari makan siang dan porsi karbohidrat memenuhi setengah isi piring.

Melewatkan waktu sarapan dan snack juga dapat membuat seseorang menjadi kalap ketika makan siang tiba. Makan berlebihan ini dapat membuat organ tubuh harus bekerja keras untuk mencerna makanan.

“Seperti yang banyak digaungkan Kemenkes, ‘Isi Piringku’. Separuh piring diisi sayur buah, sepertiganya protein lauk hewani dan nabati, seperempatnya dengan karbohidrat. Karbohidrat enggak cuma nasi, ada kentang dan ubi,” kata dr Ida.

Lebih lanjut, dr Ida mengatakan perubahan pola makan tidak bisa dilakukan langsung, namun dapat secara bertahap untuk menciptakan kebiasaan.

Menurut dr Ida, kesadaran untuk makan sesuai kebutuhan dapat mempengaruhi kesehatan. Sedangkan pada lingkungan, dapat membantu mengurangi limbah sampah makanan.

 

“Kalau belum terbiasa, belajar step by step, lama-lama pasti bisa. Manfaatnya buat Anda semua dan lingkungan juga,” ujarnya.(ant)

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook