JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Politikus Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia karena serangan jantung. Ia juga memiliki riwayat hipertensi dan diabetes. Kedua penyakit itu ternyata memang menjadi faktor risiko serangan jantung dan penyakit jantung koroner.
Data Yayasan Jantung Indonesia menunjukkan tren serangan jantung kini bergeser ke usia produktif 30-40 tahun. Serangan yang paling umum terjadi adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK). Data laman Kementerian Kesehatan menyebutjan semakin bertambah usia seseorang, maka makin tinggi risiko terkena penyakit jantung. Berikut adalah faktor risiko serangan jantung:
1. Genetik
Memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga, jika ada salah satu anggota keluarga inti mengidap penyakit jantung, maka anggota keluarganya berisiko terkena penyakit jantung.
2. Diabetes
Diabetes dapat menyebabkan penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menghambat aliran darah. Oleh karena itu penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengidap penyakit jantung. Diabetes adalah nama lain dari kencing manis atau kondisi gula darah yang tinggi. Kadar gula darah normal biasanya sebelum makan: sekitar 70-130 mg/dL. Dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL.
3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Hipertensi mampu melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL masuk saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak. Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Misalnya seseorang harus waspada jika tekanan darahnya sudah 130/90 . Hindari garam berlebihan dan rajin cek kesehatan.
4. Obesitas (Kegemukan)
Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan ketidaknormalan lemak yang berisiko menyebabkan penyakit jantung.
5. Merokok
Pola hidup tidak sehat, pola hidup tidak sehat menjadi risiko penyakit jantung. Seperti kurang olah raga, merokok, dan banyak mengonsumsi makanan berlemak.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman