20 Kg Sabu Diamankan dalam Kapal di Meranti

Kepulauan Meranti | Rabu, 28 September 2022 - 11:07 WIB

20 Kg Sabu Diamankan dalam Kapal di Meranti
KLM Cahaya Indah dikawal armada Bea dan Cukai Bengkalis di perairan Kepulauan Meranti, Selasa (27/9/2022). (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Tim gabungan dari Bea Cukai Bengkalis dan Bareskrim Mabes Polri kembali berhasil menggagalkan penyeludupan jenis sabu-sabu. Kali ini, jumlahnya cukup banyak yakni 20 kilogram (kg). Tak hanya itu, 11 tersangka diamankan.

Namun, satu tersangka lainnya berhasil melarikan diri dengan terjun ke laut tepat di Perairan Sungai Tohor, Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti, Senin (26/9). Walaupun demikian tim gabungan belum mau membeberkan secara utuh kronologis penindakan.


Pihak-pihak yang terlibat juga demikian. Alasan mereka karena masih dalam tahapan pengembangan perkara. Namun, petugas pos Bea Cukai Selatpanjang Wachid Aryanto tidak menampik atas penindakan tersebut. Walaupun demikian ia belum bisa membeberkan secara rinci kronologi penangkapan tersebut.

"Info awal saja, BB 20 kg, KLM Cahaya Indah, ABK yang diamankan 11 sudah dalam pengembangan Bareskrim. Infonya itu dulu, karena dapat menghambat proses pengembangan," ungkap Wachid saat dihubungi, Selasa (27/9). Ia juga belum mau menjawab, apakah penangkapan tersebut merupakan hasil dari pengembangan penangkapan yang sebelumnya.

Sementara itu, pantauan di lapangan kapal yang membawa barang bukti tampak masih berlabuh di sekitar Perairan Selatpanjang. Sementara para ABK yang diamankan berada dalam pengawasan tim gabungan.

Sementara itu, ABK KLM Cahaya Indah yang melarikan diri di Perairan Sungai Tohor, Tebingtinggi Timur masih dicari oleh tim Basarnas, sejak Senin (26/9). Kepala Kantor Basarnas Pekanbaru I Nyoman Sidakarya menjelaskan pihaknya mendapatkan info dari petugas Bea Cukai Selatpanjang yang melaporkan korban jatuh ke sungai.

Korban yang diketahui bernama M Ilham (40) warga Tanjung Balai, Sumatera Utara itu jatuh sekitar pukul 09.26 WIB saat akan ada pemeriksaan oleh pihak Bea Cukai.

"Korban jatuh saat ada pemeriksaan dari Bea Cukai yang sedang bertugas. Petugas Bea Cukai telah melakukan pencarian di sekitar titik koordinat terakhir korban terlihat, namun korban belum ditemukan," jelas Kepala Unit SAR Selatpanjang, Juhandra.

Walaupun demikian, ia menegasnya secara substansi dirinya tidak berwenang membeberkan kaitan korban dengan penegak hukum. Ia hanya menjalankan tugas yang diamanatkan oleh negara yang mana pencairan korban hilang.

"Laporan memang kita terima dari Bea Cukai. Yang jelas posisi kita di sini pencarian. Informasinya main overboat (jatuh dari kapal). Pencarian sudah di lakukan dari semalam (dua hari lalu, red) hanya saja hingga saat ini belum ditemukan," jelasnya.

Dirinya mengatakan upaya pencarian juga melibatkan tim SAR lainnya yang terdiri dari Bea Cukai, Satpol Air, dan TNI AL. Secara prosedural untuk pencarian orang hilang dilakukan selama tujuh hari. Namun proses pencarian tetap menyesuaikan dengan kondisi lapangan.

"Itu nanti kami laporkan terus ke pimpinan. Nantinya tergantung hasil tim di lapangan. Efektif atau tidak efektifnya nanti tergantung pimpinan," tuturnya.

Kapal Layar Motor (KLM) Cahaya Indah ini diketahui rutin berlabuh di Kepulauan Meranti. Informasi ini diterima Riau Pos melalui keterangan dari Petugas Keselamayan Berlayar KSOP Selatpanjang H Nawawi, Selasa (27/9). "Dalam historis perjalanan. KLM Cahaya Indah itu cukup sering berlabuh di perairan kita (Kepulauan Meranti). Namun di sini tidak ada muatan atau kosong," ujarnya.

Rincinya perjalanan rutin KLM Cahaya Indah biasanya bergerak dari Kuala Tungkal Provinsi Jambi. Dari sana berlabuh di Perairan Kepulauan Meranti tanpa muatan untuk melanjutkan pelayarannya ke Port Klang Malaysia.

"Dari Kuala Tungkal ke Meranti tak ada muatan. Setelah itu lanjut ke Port Klang Malaysia, kosong. Dari Malaysia bermuatan lanjut kembali ke Kuala Tungkal. Namun persisnya jenis muatan, saya tidak tahu pastinya," beber Nawawi.

Diberitakan sebelumnya, Langkah penyeludup narkoba dari negara tetangga kandas di Kepulauan Meranti dan tiga tersangka diboyong ke Mabes Polri, Kamis (23/9) pekan lalu. Operasi itu berawal dari informasi dari Tim Bareskrim Polri terhadap dugaan aktivitas penyelundupan narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP) asal Malaysia tujuan Selatpanjang Kepulauan Meranti melalui jalur laut, Selasa (20/9) pekan lalu.

Upaya penyelundupan menggunakan KLM Melibur Jaya 99 transportasi lintas batas ekspor dan impor. Ketiga tersangka ditangkap bertepatan pukul 21.00 WIB. Dan sudah dibawa oleh Bareskrim Mabes Polri dengan barang bukti tidak kurang dari 2 kilogram sabu.(wir)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook