SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Operator Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang, sebut tahapan usulan izin trayek, dan layanan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) Kepulauan Meranti tujuan Negara Malaysia, menunggu rekomendasi Gubernur Riau, Syamsuar.
Dikatakan Operator Pelabuhan Tanjung Harapan Melalui Kepala PT Pelindo Selatpanjang Indra Ardiansah kepada Riau Pos, jika rekomendasi tersebut terbit, maka tahapan akan lanjut usulan izin di Kementerian Perhubungan.
"Izin masih menunggu rekomendasi gubri. Jika itu rampung maka tahapan lanjut ke Kemenhub," ujarnya, Senin (17/10/2022) pagi.
Untuk kesiapan teknis di lapangan, dan sejumlah fasilitas pendukung pelabuhan sudah rampung. Menurutnya tidak ada kendala, mulai dari kesiapan wilayah pengawasan oleh Bea dan Cukai (BC), Imigrasi, hingga pihak Kesehatan Pelabuhan.
"Semua sudah terpenuhi. Tak ada kendala hasil koordinasi kami di masing-masing instansi dan lembaga terkait. Memang semula mesin x-ray pemindai barang bawaan penumpang milik BC sempat rusak. Namun sudah diperbaiki dan telah bisa digunakan. Artinya tidak ada kendala," ungkapnya.
Begitu juga kesiapan armada. Berdasarkan gambaran yang ia terima melalui KSOP sarana angkutan akan dipenuhi menggunakan Ferry Pintas Samudra 8, dari Pelabuhan Tanjung Harapan, Selatpanjang, tujuan, Pelabuhan Minyak Beku di Batu Pahat, Malaysia.
Keberadaan armada tersebut sebagai pengganti armada sebelumnya, Ferry Eluco yang melayani perjalanan ke luar negeri jauh sebelum pandemi dengan jalur atau trayek yang sama.
Namun pergantian tersebut menyusul terbitnya regulasi Kemenhub yang baru karena pelayaran Internasional harus dilayani oleh kapal besi dan tidak boleh lagi fiber.
Diketahui, Ferry Pintas Samudra 8 berkapasitas 120 penumpang. Dimana sebelumnya kapal tersebut melayani rute Batam- Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Batam Center, sedangkan di Malaysia, berangkat dan tiba melalui Pelabuhan Stulang Laut, Johor Bahru.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: E Sulaiman