SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Kapal kayu dari Meranti tujuan Malaysia terbakar dan tenggelam di tengah Selat Melaka, Rabu (16/2/2022). Persis kejadian di Perairan Desa Melai, Kecamatan Rangsang Barat, sekira pukul 01:00 WIB.
Kejadian ini dua awak kapal berlambung KLM Samudera Indah itu belum ditemukan, dan masih dilakukan proses pencarian oleh petugas gabungan. Korban adalah Deddy Trisnawan dan Zakaria.
Sementara enam orang lainnya selamat. Mereka berhasil ditemukan nelayan setelah terombang ambing dan dijemput oleh aparat gabungan.
Enam orang awak yang selamat di antaranya terdiri dari Afis Efendi, M Syahril, Abdul Jalil, M Sukiran, M Fadli Saputra, dan Sukiran.
"Terhadap kapal yang bermuatan 84 ton arang bakau dan 50 ton tepung sagu ini memiliki sertifikat keselamatan yang kami anggap cukup layak. Sehingga kejadian ini fure kecelakaan. Namun kami akan menggali lebih jauh apa penyeb kebakaran," ungkap Kepala KSOP Selatpanjang Leonardo Natal Siahaan kepada Riau Pos, di ruang kerjanya, Rabu (16/2/2022) siang.
Berdasarkan hasil laporan yang ia terima dari anggota di lapangan, api berasal dari ruang mesin setelah dua jam perjalanan menuju Batu Pahat Malaysia lepas sadar dari Selatpajang Pukul 23.00 WIB.
"Tapi kami belum tau pasti apa penyebab kebakaran. Karena kita belum dapat keterangan rinci dari korban yang selamat," ujarnya.
Untuk itu saat ini pihaknya masih fokus mencari kedua korban yang belum ditemukan. Bahkan ia mengaku telah berkoordinasi dan meminta bantuan kepada Basarnas untuk ikut sama mencari korban yang masih hilang.
Kepala Kantor SAR Kelas A Pekanbaru, Ishak SSiT MSi MMar E, mengatakan saat ini pihaknya telah berada di lokasi terbakarnya kapal tersebut. Dia mengatakan, sebelumnya pihaknya mendapatkan laporan kejadian itu sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi.
“Ada delapan orang dalam kapal tersebut. Namun baru enam orang yang berhasil diselamatkan. Dua orang lainnya masih dalam pencarian,” terangnya, Rabu (16/2/2022).
“Untuk penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Saat ini kita masih fokus mencari dua ABK yang belum ditemukan,” ujarnya lagi.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjangl
Editor: Erwan Sani