SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Ternyata harga beras medium dan premium di Kepulauan Meranti naik jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET). Parahnya kondisi itu telah berlangsung lama dialami oleh kabupaten termiskin di Riau tersebut.
Harga beras medium tembus Rp11.000 perkiloram, sementara HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah hanya Rp9.950 perkilogramnya. Begitu juga harga beras premium naik hingga mencapai Rp17.000 perkilogram. Sementara HET sesuai peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 tahun 2017 harusnya tidak lebih dari Rp 13.300 perkilogramnya.
"Harga beras di atas HET itu sudah berlangsung lama. Kita sudah berupaya melakukan koordinasi dan mengeluhkan itu namun tidak pernah menemui titik terang," ungkap Kadis Perdagangan Kepulauan Meranti Marwan, Selasa (7/2/2023).
Ia tidak menampik telah mengetahui kenaikan harga beras skala nasional. Kenaikan malah diperparah oleh tingginya biaya transportasi. Sehingga harga beras di pusat kota Provinsi Riau tidak bisa dijual sama dengan Kepulauan Meranti.
Terang Marwan, kenaikan harga beras di daerah tersebut cukup cepat dan signifikan. Seperti harga Beras Premium Belida awal Desember 2022 lalu masih berkisar Rp 13.500, sementara harga di saat ini Rp15.000 perkilogramnya. Begitu juga harga Beras Premium Gelombang Cinta dari Rp15.000 naik menjadi Rp17.000 perkilogramnya.
Malah kenaikan harga tidak terjadi pada komoditas beras saja. Menurut Marwan, kenaikan juga mencakup sejumlah kebutuhan lain. Seperti harga minyak goreng curah, dari Rp 13.000 menjadi Rp 15.000 perliternya. Lanjut daging ayam utuh dari Rp 30.000 menjadi Rp 32.000 perkilogram. Telur ayam ras dari 29.000 menjadi 31.000 perkilogramnya.
Sementara itu, kenaikan harga sembako signifikan melanda komoditas cabe. Seperti harga cabe kering keriting dari Rp 80.000 naik hingga Rp 101.000 perkilogramnya. Cabe merah besar dari Rp 60.000 naik Rp 63.333. Begitu juga harga cabe rawit dari Rp 40.000 menjadi Rp 56.000 perkilogramnya
Dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin Riau sebanyak 485,03 jiwa pada 2022. Adapun daerah dengan total penduduk termiskin terbanyak berada di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan total penduduk mencapai 45,25 ribu jiwa.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: E Sulaiman