Jerman Diperingatkan Masa Paling Mengerikan Usai Meningkatnya Antisemitisme Akhir-Akhir Ini

Internasional | Rabu, 25 Oktober 2023 - 01:00 WIB

Jerman Diperingatkan Masa Paling Mengerikan Usai Meningkatnya Antisemitisme Akhir-Akhir Ini
Felix Klein (kiri) berbicara dengan kanselir Jerman, Olaf Scholz (kanan) pada pembukaan sinagoga baru di Dessau, 22 Oktober 2023. (HENDRIK SCHMIDT/GETTY IMAGES)

BERLIN (RIAUPOS.CO) - Komisioner antisemitisme Jerman mengecam tentang adanya kekerasan anti-Yahudi yang meningkat dan terjadi baru-baru ini di negara tersebut. Dengan adanya antisemitisme, Jerman berisiko membawa negara tersebut kembali teringat pada masa paling mengerikan.

Namun dalam sebuah wawancara dengan Guardian, Felix Klein mengatakan dia juga khawatir akan terkikisnya hak-hak dasar ketika para pejabat berupaya menindak ekspresi dukungan terhadap rakyat Palestina.


Pernyataan tersebut sejalan dengan perdebatan yang terjadi di seluruh Eropa, dan khususnya di Jerman dan Prancis yang merupakan rumah bagi komunitas Yahudi dan Muslim terbesar di Uni Eropa. 

Felix Klein, yang menjadi komisaris federal pertama Jerman yang ditugaskan memerangi antisemitisme pada tahun 2018, mengatakan banyak orang di negara itu khawatir bahwa situasi akan terus memburuk.

“Masyarakat terkejut mendengar berita bahwa rumah tempat tinggal orang Yahudi diberi tanda Bintang Daud,” katanya.

“Karena hal itu, tentu saja mengingatkan kita dan membawa kita kembali ke masa-masa paling mengerikan yang pernah kita alami di negara ini,” Kata Klein

Polisi Jerman telah menanggapi terkait meningkatnya antisemitisme dengan terlebih dahulu melarang sebagian besar demonstrasi yang menyatakan solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Pekan lalu otoritas pendidikan di Berlin melangkah lebih jauh dengan mengatakan kepada sekolah-sekolah bahwa mereka dapat melarang siswanya mengenakan bendera Palestina, syal kufiya, dan stiker “bebaskan Palestina”.

Klein khawatir bahwa kebebasan para pengunjuk rasa damai dibatasi dan kemudian mengatakan, “Ini juga mengkhawatirkan saya, karena tentu saja berdemonstrasi adalah hak dasar.”

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook