JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Base camp Gunung Everest di Tibet akan ditutup untuk semua wisatawan sampai pemberitahuan lebih lanjut untuk membersihkan sampah yang telah menumpuk. Ini menurut pengumuman pejabat Tiongkok. Dilansir dari South China Morning Post, keputusan itu secara resmi diumumkan bulan lalu.
Seperti dilansir Xinhua, Wakil Direktur Administrasi Pelestarian Gunung Everest Kelsang mengatakan, wisatawan biasa akan diizinkan untuk mengunjungi daerah-daerah di sekitar Biara Rongpo, yang berada hampir 5.000 meter di atas permukaan laut. Mereka yang memiliki izin pendakian akan diizinkan untuk pergi ke base camp di ketinggian 5.200 meter, dan lebih tinggi.
Terbatasnya jumlah pendaki yang diizinkan masuk juga diperlukan untuk memenuhi aturan yang lebih ketat untuk melindungi lingkungan. Ini menurut pejabat dari Chinese Mountaineering Association (CMA) kepada SCMP. “Area utama akan ditutup untuk pariwisata untuk jangka waktu tidak terbatas, terutama untuk konservasi ekologis,” kata Tang Wu dari Komisi Pariwisata kabupaten Tingri, yang merupakan rumah bagi Gunung Everest.
Sebuah berita dirilis di situs web Pemerintah Tibet menyebut, tindakan lebih lanjut dilakukan untuk melindungi Gunung Everest. Pekerja telah mengumpulkan 8,4 ton sampah dari area penting tahun lalu.
Daerah di bawah level itu terdapat 335 ton sampah telah dikumpulkan. Sebanyak 200 orang diperkerjakan untuk membersihkan sampah yang tersisa.
Seorang pendaki Tibet dan Direktur Departemen Petualangan Alpine CMA, Ci Luo mengatakan, mereka yang memiliki izin untuk pergi ke base camp sekarang akan diminta untuk membawa semua sampah mereka saat mereka turun.(jpg)