BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -- Mengejar target 2024, Kabupaten Bengkalis bebas stunting dan kemiskinan ekstrim, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis bakal menuntaskannya melalui program Bengkalis Bermawah, Maju dan Sejahtera (Bermasa).
Bahkan untuk merelaisaikan program Bermasa ini, Pemkab Bengkalis mengikuti roadshow dalam jaringan bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia di ruang rapat Hang Jebat Kantor Bupati Bengkalis, Kamis (9/3).
Roadshow tersebut, dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto dan dihadiri Menteri PMK Muhadjir Effendy dan Forkopimda serta Pemkab Bengkalis.
Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis Bagus Santoso dalam kesempatan tersebut menyampaikan, keoptimisan Pemkab Bengkalis dalam menyelesaikan stunting dan kemiskinan ekstrem di Negeri Junjungan melalui program Bermasa salah satunya bantuan keuangan desa Bermasa Rp1 miliar satu desa.
"Bisa kami sampaikan Pak Menteri, kami sangat memandang serius masalah ini. Dengan tegas Bupati kami telah menjalankan program Bermasa yang salah satunya Rp1 miliar 1 desa yang dapat dipergunakan bagi penanganan stunting maupun kemiskinan ekstream," ujar Bagus Santoso.
Kabupaten dengan julukan Negeri Junjungan ini, berdasarkan data terdapat 0,6 persen atau sekitar 3.400 jiwa penduduk yang masuk dalam kelompok miskin ekstrim.
Sementara terhadap stunting, Kabupaten Bengkalis telah mampu menurunkan angka dari sebelumnya 21,9 persen ditahun 2021, menjadi 8,4 persen pada akhir tahun 2022 yang membuat Kabupaten Bengkalis terendah di Provinsi Riau.
"Kami yakin, ketika semua guyub, rukun untuk menyelesaikan stunting seperti Kodim yang menjadi Bapak Asuh Stunting, Kejari, Polres dengan programnya masing-masing, dengan sinergi pusat, pemkab, kecamatan bahkan desa dengan dana Bermasanya, stunting akan selesai di negeri ini," ujar Bagus Santoso.
Dikatakan Bagus Santoso, selain pemerintah elemen penting lainnya yang harus memiliki peran besar dalam penanganan stunting ialah perusahaan. Di mana Bagus Santoso berharap perusahaan dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) nya bisa diberdayakan untuk penanganan stunting.
"Di Provinsi Riau bahkan Kabupaten Bengkalis banyak sekali perusahaan-perusahaan, dengan program CSR seharusnya mereka bisa lebih peduli dan ambil peran untuk kasus stunting," ujarnya.
Menanggapi Pemkab Bengkalis dengan penanganan seriusnya terhadap stunting, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasinya kepada Kabupaten Bengkalis.
"Mendengar apa yang disampaikan Wakil Bupati, kemampuan Pemkab Bengkalis sangat kami apresiasi. Kami lihat, stunting sudah agak bagus, selanjutnya kami minta Bengkalis agak fokus dalam kemiskinan ekstrem. Termasuk upaya lapangan pekerjaan," kata Menteri Muhadjir.
Kemudian Menteri Muhajir mengingatkan, dana desa yang cukup besar agar dipergunakan untuk menangani tiga prioritas yaitu ketahanan pangan, kemiskinan ekstrem, dan penurunan stunting.(ifr/ksm)
Editor: Rinaldi