Kadinkes Inhil Imbau Cegah DBD dengan 4 Plus

Indragiri Hilir | Selasa, 18 Juli 2023 - 14:44 WIB

Kadinkes Inhil Imbau Cegah DBD dengan 4 Plus
Kadinkes Inhil Rahmi Indrasuri, SKL MKL saat pelaksanaan kegiatan pertemuan tatalaksana demam berdarah dengue (DBD) di Tembilahan, Senin (10/07/23) lalu. (DINKES INHIL UNTUK RIAUPOS.CO)

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir ( Dinkes Inhil ) kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga Mei 2023 tercatat 31 kasus positif dengan meninggal O kasus.

Data tersebut diungkap langsung oleh Kepala Dinkes Inhil, Rahmi Indrasuri SKM MKL saat membuka pertemuan tatalaksana Demam Berdarah Dengue (DBD) bagi petugas Puskesmas se Kabupaten Inhil yang langsungkan di Aula Hotel Harmoni Tembilahan, Senin (10/7/2023).


"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau terdapat 2.370 kasus DBD dan yang meninggal 18 kasus tahun 2022 , sedangkan dikabupaten Indragiri Hilir kasus DBD tahun 2021 terdata 63 kasus positif dan meninggal 0 kasus dan terdapat 86 kasus positif DBD dan 1 kasus meninggal tahun 2022. Sampai dengan  bulan Mei 2023 tercatat 31 kasus positif dengan meninggal 0 kasus," ucap Kadinkes Inhil .

Kemudian Rahmi mengatakan dalam mengatasi DBD di Kabupaten Inhil bisa dilakukan dengan pemutusan rantai rantai penularan gerakan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN DBD), Abatisasi, Penyuluhan, Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan Fogging dan 4M Plus. 

"Pencegahan bisa dilakukan dengan 4M yaitu menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD mempertemukan wadah penampungan air dan bak sampah," jelasnya.

Adapun 4 plus yang dimaksud yaitu menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan penerangan dalam rumah dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah," lanjutnya.

Upaya penanggulangan tersebut memerlukan dukungan sumber daya manusia dan kerja sama lintas program dan lintas sektor, sampai saat ini pencatatan dan pelaporan DBD masih kurang optimal, salah satunya sering pergantian program pengelola di Puskesmas.

"Untuk itu kepada seluruh peserta pertemuan saya berharap agar kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan memberikan kontribusi yang sebesar besarnya bagi upaya Pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD di Kabupaten Indragiri Hilir," pungkasnya.

Laporan: Indra Efendi (Tembilahan)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook