JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan tidak bisa lagi bebas bepergian ke luar negeri. Sebab, nama politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu telah masuk daftar pencegahan dan penangkalan (cekal) Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi. Pencekalan itu dimohonkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (26/10) lalu.
Meski kabar pencekalan itu telah beredar luas, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Umum Ditjen Imigrasi Teodorus Simarmata enggan menjelaskan detail perihal pencekalan tersebut. Teodorus yang sebelumnya mengamini kabar tersebut, kemarin mendadak bungkam. Dia cari aman dengan meminta Jawa Pos (JPG) mengonfirmasi ke KPK.
”Silakan konfirmasi ke penyidiknya (yang melakukan pencekalan, red),” terang Teo-sapaan akrab Teodorus-saat dikonfirmasi JPG, Ahad (28/10). Teo juga tiba-tiba enggan menjelaskan kronologi pencekalan tersebut. Padahal, sebelumnya dia telah menyampaikan itu ke sejumlah awak media. ”Mohon dikonfirmasi ke Pak Febri, Humas KPK,” katanya.
Sementara itu, sumber internal JPG di KPK kemarin membenarkan soal surat permohonan pencekalan Taufik tersebut. Sumber tersebut menjelaskan, pencekalan dilakukan karena penyidik memerlukan keterangan Taufik sewaktu-waktu. Pencekalan itu berkaitan dengan penyelidikan yang sedang dilakukan KPK. ”Kasus lama,” terang sumber tersebut.
Nama Taufik memang beberapa kali mencuat dalam persidangan terdakwa Bupati Kebumen (nonaktif) M Yahya Fuad. Fakta persidangan menyebutkan telah terjadi serah terima duit Rp3,7 miliar secara bertahap kepada Taufik. Duit itu berkaitan dengan dana alokasi khusus (DAK) untuk Kebumen yang bersumber dari APBN.
Sampai malam tadi, Juru Bicara KPK Febri Diansyah dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang belum memberikan komentar berkaitan dengan pencekalan Taufik. Saat dihubungi, keduanya belum memberikan respon. Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno memilih tidak berkomentar lebih dalam terkait status cekal yang didapat Taufik. Eddy mengatakan ingin memastikan kabar itu dengan mengklarifikasi dan memverifikasi informasi itu.
“Saya baru dengar pagi, dan langsung kembali dari dapil. Saya tidak ingin berspekulasi apapun saat ini,” kata Eddy.(bay/jun/tyo/jpg)