JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berupaya mengupas lapis demi lapis dugaan rekayasa kecelakaan dan rawat inap Setya Novanto (Setnov) pada 16 November tahun lalu. Dalam sidang dokter RS Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo, Jumat (27/4), jaksa menghadirkan Setnov sebagai saksi kunci perkara merintangi penyidikan (obstruction of justice) itu.
Baik jaksa maupun hakim pun mencecar Setnov dengan berbagai pertanyaan seputar kronologi kecelakaan sampai rawat inap di RS yang berlokasi di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu. Namun, Setnov berkali-kali menjawab tidak tahu dan tidak ingat. Mantan ketua DPR itu mengklaim, semua insiden yang terjadi saat pengejaran penyidik KPK itu bukan rekayasa.
”Sebelumnya ada saksi yang mengatakan bahwa saudara pernah bilang ke perawat tolong pasang perban, apa itu benar?” tanya Hakim Ketua Mahfudin kepada Setnov.
”Nggak pernah,” jawab Setnov.
Bukan itu saja, hakim juga mempertanyakan kenapa peristiwa kecelakaan terjadi di dekat lokasi RS. ”Kok bisa kebetulan (berdekatan) begitu?” sindir Mahfudin.
Di luar itu, di persidangan kemarin terungkap bahwa Fredrich Yunadi (mantan pengacara Setnov) ingin membuat Setnov seolah-olah gila dalam sidang KTP-el. Upaya itu ditengarai bagian dari skenario menghalangi proses hukum Setnov oleh KPK. Hal tersebut terungkap dari percakapan Fredrich dengan seorang bernama Viktor.
”Dia (Setnov) jadi selalu sidang itu dibikin gila, dokter periksa dia (Setnov) gila. Nanti habis itu cabut lagi dia (Setnov) gilanya,” ujar Viktor dalam rekaman percakapan yang diputar JPU KPK tersebut. ”Emang bisa?” kata Fredrich menanggapi pernyataan Viktor. ”Kemarin itu saya bilang, “kamu bener yakin?”, “yakin saya kirim hantu gunung,”. Nanti pas diperiksa gila,” imbuh Viktor.
Saat dikonfirmasi jaksa, Setnov yang kemarin didampingi istrinya, Deisti Astriani Tagor mengaku tidak mengenal suara dalam percakapan tersebut. Sebaliknya, dia justru tertawa sambil mengatakan bahwa yang dia kenal hanya kumis Fredrich.
”Kalau itu saya malah nggak tahu, kalau telepon kan kumisnya kedengaran,” kelakar Setnov lantas terbahak.
Terkait munculnya skenario membuat Setnov gila, jaksa KPK M Takdir Suhan mengatakan belum mengetahui siapa sebenarnya orang bernama Viktor dalam percakapan yang diputar kemarin. Jaksa KPK pun kemarin berupaya menanyakan hal tersebut kepada Setnov.
”Kami juga belum tahu, siapa (Viktor) itu,” kata Takdir usai sidang.(tyo/jpg)