JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Dirjen Perhubungan Laut ATB ditanggapi oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Terkait itu, dia berharap agar OTT yang menimpa bawahannya tersebut dijadikan sebagai suatu momentum Kemenhub untuk melakukan pembersihan dari dalam.
"Terkait kejadian itu, harapannya ini jadi satu momentum bagi Kemenhub untuk melakukan pembersihan, dan secara konsisten sesuai program Presiden yang ingin membuat pembersihan terhadap korupsi," katanya di Kantor Kemenhub, Kamis (24/8/2017).
Diakuinya, dirinya tidak menyangka bahwa OTT kembali terjadi terhadap pejabat di kementerian yang dipimpinnya sejak pertengahan tahun 2016 itu.
"Atas nama pribadi dan Kemenhub saya memohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, karena kejadian ini kembali terulang," sebutnya.
Padahal, dia menilai pihaknya telah berulang kali pernah melakukan OTT sebagai upaya pencegahan korupsi di lingkungan Kemenhub.
"Sudah melakukan upaya-upaya pencegahan korupsi. Kami sudah melakukan OTT satu tahun yang lalu, di Medan, Jakarta, Surabaya, bahkan di Samarinda ada satu penemuan yang signifikan," ungkapnya.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu juga mengapresiasi kinerja KPK serta berjanji akan meneruskan program pemerintah untuk memberantas korupsi.
"Saya sampaikan permohonan maaf disertai apresiasi pada KPK. Semoga kami tetap bisa melakukan apa yang jadi program pemerintah," tandasnya. (cr3)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama