SAMARINDA (RIAUPOS.CO) – Lidwina Niga Absari alias Wina (26) ditemukan tewas kamar kosnya, Jalan Juanda 8 Gang Srikaya 7, Kecamatan Samarinda Ulu. Wina diduga dibunuh karena kematiannya yang tak wajar. Ditemukan luka bekas benda tajam di lehernya, Jumat (19/2/2016) sekitar pukul 14.00 Wita. Peristiwa itu terjadi delapan jam pasca perayaan 2 tahun pacaran.
Sebelum ditemukan tewas, sang pacar, Ishom (26), gelisah karena korban tidak bisa dihubungi. Ditelpon tak dijawab, SMS tak dibalas. Untuk mengobati rasa penasarannya, Ishom datang ke indekos Wina. Bukannya dibukakan pintu, Wina tak menjawab sama sekali ketika dipanggil. Curiga, Ishom nekat mendobrak pintu kamar Wina.
Ishom nyaris histeris ketika melihat jasad Wina tertelungkup dengan leher berlumuran darah. Saat itu, pegawai travel di salah satu mall di Samarinda ini hanya mengenakan “tank top” dan celana dalam. Wajah Wina tampak tak berbentuk, seperti orang yang dihantam dengan benda tumpul. Karena Wina nyaris telanjang, Isho menutup selimut jasad korban dan memanggil warga sekitar dan polisi.
Warga yang penasaran mengerumuni tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa di antara mereka bahkan ikut membantu mengevakuasi korban. Jasad korban lantas dibawa ke RSUD Abdul Wahab Syahranie untuk divisum.
Sementara itu dari TKP, Isho mengaku baru delapan jam lalu mereka merayakan “anniversary” atau hari jadi pacaran. Staf di salah satu sekolah ini tampak shock. Sebab sepanjang dia mengenal korban, Wina tak pernah mengeluh. Dia hanya mengetahui Wina sedih karena ayahnya sakit. “Dia gak pernah bilang ada masalah,” ungkap Isho.
