JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pertemuan antara Ketua Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dengan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada sebuah lapangan bulutangkis perlu didalami. Pendalaman itu salah satunya bisa dilakukan dengan foto pertemuan keduanya yang beredar di media sosial.
"Apakah di saat pertemuan sebagaimana foto yang beredar di media saat ini KPK sebagai institusi sudah menangani perkara dugaan tindak pidana korupsi di Kementan?" kata Mantan Ketua YLBHI Alvon Kurnia Palma dalam keterangannya, Kamis (12/10/2023).
Alvon meminta masyarakat menelusuri lebih jauh kebenaran foto tersebut. Apalagi saat ini banyak pihak mengarahkan pertemuan itu dengan skandal pemerasan. Karena itu, perlu adanya bukti pendukung jika memang ada dugaan pemerasan dari pertemuan itu.
"Apakah ada relasi atau hubungan atau setidaknya alat bukti berupa keterangan saksi atau dokumen yang menyatakan bahwa pertemuan itu adalah dalam rangka penyerahan uang," ujar Alvon.
Pendalaman maksud dan bukti pendukung atas foto tersebut dinilai penting untuk ditelusuri. Nantinya, duduk perkara pertemuan bakal terungkap.
"Sepertinya itu adalah pertanyaan awal yang harus diajukan terlebih dahulu untuk dapat menjelaskan dan menghubungkan antara peristiwa dengan suatu dugaan tindak pidana," tegas Alvon.
Alvon tak memungkiri, memang terdapat aturan larangan setiap insan KPK bertemu dengan pihak berperkara. Sehingga, apa maksud pertemuan itu, apakah saat KPK sudah melakukan penyelidikan dugaan korupsi di Kementan, pada Januari 2023.
"Jika lihat unsur pasal terkait dengan foto itu harus jelas dulu tuh timeline peristiwanya," pungkas Alvon.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
