JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gerak cepat melakukan pendalaman perkara rasuah di Aceh. Setelah penetapan tersangka pada Rabu (4/7) lalu, KPK langsung melakukan serangkaian kegiatan penyidikan. Bukan hanya itu, komisi antirasuah tersebut juga mengajukan permohonan pencegahan ke luar negeri terhadap sejumlah pihak.
Pencegahan dan penangkalan (cekal) itu diajukan penyidik KPK ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Jumat (6/7) lalu. Ada empat nama yang dicegah. Yakni, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Aceh Nizarli, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Rizal Aswandi, Fenny Steffy Burase dan Teuku Fadhilatul Amri.
Di antara nama itu, pencegahan Fenny Steffy Burase menyita perhatian. Sebab, dia merupakan perempuan cantik yang tengah menjadi sorotan di kalangan masyarakat Aceh. Steffy Burase tercatat menjadi tenaga ahli Aceh Marathon International di Sabang. Dia beberapa kali kepergok bersama Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dalam persiapan event yang akan digelar 29 Juli mendatang itu.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, pencegahan Steffy merupakan kepentingan penyidikan. Seluruh nama yang diajukan ke Ditjen Imigrasi itu dicegah selama enam bulan ke depan. Semua nama masih berstatus saksi. Baik Steffy maupun para pejabat Pemprov Aceh. ”Pihak-pihak itu perlu dicegah ke LN (luar negeri) agar saat diperlukan keterangannya, dapat dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya.
Terkait Steffy, Febri belum bisa merinci lebih jauh apa kapasitas yang ingin digali. Namun, dia memastikan perempuan yang beberapa kali mengunggah status Instagram berisi dukungan untuk Irwandi Yusuf itu bakal dimintai keterangan seputar perkara suap dana otonomi khusus Aceh (DOKA) 2018. ”Yang pasti terkait penanganan perkara ya,” ungkapnya.
Sebelumnya, aktivis Gerakan Antikorupsi (Gerak) Aceh Mahmudin menyatakan, mencuat dugaan adanya dana mencurigakan di event Aceh Marathon. Transaksi itu terkait dengan pembelian medali untuk hadiah event lari skala internasional itu. Nah, pencegahan Steffy ke luar negeri kemungkinan besar untuk mendalami dugaan itu. Mengingat Steffy merupakan bagian dari event itu.
Selain mencegah sejumlah pihak ke luar negeri, KPK kemarin juga melakukan penggeledahan di rumah para tersangka. Yakni, rumah Irwandi, Hendri Yuzal (ajudan Irwandi), dan Teuku Syaiful Bahri (Dirut PT Tamitana). KPK juga menggeledah pendopo rumah dinas gubernur.
”Diamankan sejumlah dokumen dan bukti elektronik yang terkait dengan DOKA 2018,” kata Febri.
Sebagaimana diberitakan, KPK menetapkan empat tersangka dalam operasi tangkap tangan pada Selasa (3/7) lalu. Selain gubernur dan dua orang dekatnya, KPK juga menyeret Bupati Bener Meriah Ahmadi sebagai tersangka pemberi suap dana otsus. Dalam perkara itu, KPK mengidentifikasi penyerahan uang Rp500 juta melalui transfer dan tunasi kepada Irwandi.(tyo/jpg)