JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semalam, Rabu (6/9/2017), telah menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu. Namun, rupanya, belakangan diketahui bahwa KPK juga menggelar OTT di daerah lain.
Sebab, OTT lembaga antirasuah itu juga terjadi di Bogor. Hal itu sebagaimana disampaikan Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
"Benar OTT kami lakukan mulai dari kemarin malam di Bengkulu dan Bogor," katanya di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (7/9/2017).
Diketahui, transaksi yang berhasil dibongkar KPK tersebut diduga terkait pemberian hadiah atau janji kepada aparat penegak hukum dalam penanganan perkara di Pengadilan Tipikor Bengkulu. Akan tetapi, sambungnya, rinciannya akan disampaikan pimpinan KPK dalam konferensi pers petang atau malam nanti bersama Mahkamah Agung (MA).
KPK sendiri dalam OTT di Bengkulu dan Bogor itu mengamankan tujuh orang. Sebagian dari mereka masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut dan siang ini akan dibawa ke Jakarta.
“Dalam waktu 24 jam, status mereka pun akan ditentukan. Dan ada sekitar tujuh orang dari informasi yang kami dapatkan," ungkapnya.
Informasi yang diperoleh, tujuh orang yang ditangkap tersebut, di antaranya hakim karir berinisial S, hakim adhoc berinisial HA, Panitera Pengganti berinisial HK, dan eks Panitera Pengganti berinisial DA. Namun, dikonfirmasi lebih lanjut, Febri masih enggan memastikan identitas pihak yang terjaring OTT itu.
Meski begitu, mantan aktivis antikorupsi itu tidak menyangkal jika dari tujuh orang yang ditangkap terdapat pihak yang berprofesi sebagai hakim.
"Secara rinci kami sampaikan di konferensi pers. Tapi benar ada hakim yang kita amankan karena itu penting juga kami sampaikan kami melakukan koordinasi dengan MA," paparnya.
Di sisi lain, diketahui, tak hanya mengamankan pelaku, KPK juga menyita sejumlah uang yang menjadi barang bukti.
"Informasi rinci nanti kami sampaikan. Ada sejumlah uang yang kami amankan dan informasi-informasi lain sudah kami telusuri," tandasnya. (dna)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama
