Perbuatan tak senonoh itu dilakukan SY dari Juli hingga November 2015 lalu. Bermula dari SY yang tinggal bersama istri dan dua anak angkatnya. SY diketahui memiliki kebiasaan buruk, mengoleksi film porno di HP-nya. Melati dan Mawar tak jarang dipaksa menonton film tak layak dikonsumsi anak di bawah umur itu. Keduanya selalu menolak.
Hingga suatu ketika, SY mendapati Melati sendirian di rumah. SY memaksa untuk dilayani. Kedua tangan SY tak lepas dari leher. Melati yang dalam keadaan tercekik tak bisa berbuat apa-apa.
Tindakan tercela itu, diketahui Mawar, kakak Melati. Tepergok, SY bukannya menghentikan perbuatannya, malah menjadi-jadi. Mawar dipaksa mengambil cairan handbody ibunya di dalam kamar. Mawar dipaksa telanjang dan mengolesi tubuhnya dengan handbody. Setelah itu, dipaksa menuruti kemauan SY.
“80 persen dikatakan tersangka bohong, Mawar dan Melati itu dipaksa melayani SY dengan ancaman akan dicekik, dan setiap kali melakukan selalu dilakukan bertiga,” tegas Suharto.
Melati dan Mawar mengalami depresi berat karena perlakuan SY. Melati dan Mawar memilih mengurung diri, masih belum sanggup bertemu orang-orang di sekitarnya.
“Jelas mengalami depresi yang besar, terlihat dari Melati dan Mawar selalu menangis dan mempunyai rasa takut yang berlebihan,” bebernya.
“SY terancam 15 tahun sesuai dalam pasal 81 ayat 2 dan 82 Nomor 35 KUHP. Untuk indikasi lain, kami masih melakukan pengembangan terkait kasus ini,” tutup Suharto. (bp-24/war)
Sumber: Prokal/JPG
Editor: Hary B Koriun
