JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) melakukan penyelidikan terkait temuan 12 senjata api di rumah dinas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) oleh KPK beberapa waktu lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menjelaskan penyelidikan terkait temuan 12 senjata api tersebut ditangani oleh Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri.
“Terkait 12 senjata api hasil penggeledahan KPK, saat ini sudah diamankan di Baintelkam Polri, tentunya akan dicocokkan dengan data yang ada di Baintelkam,” kata Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan di Jakarta, Selasa (3/10) seperti dikutip dari Antara.
Menurutnya, penyelidikan tersebut dilakukan meski pihak Bareskrim Polri belum menerima laporan polisi dari KPK. Polri juga tetap mengamankan barang bukti yang diserahkan KPK untuk dicocokkan dengan data kepemilikan senjata api tersebut.
“Penyelidikan iya, laporan belum, tapi kami menunggu, karena ini barang bukti dari KPK kami amankan dulu, tentu nanti kalau dari KPK membuat laporan polisi kami akan terima dan itu kami jadikan dasar,” imbuh Ramadhan.
Ramadhan menambahkan dari penyelidikan itu nantinya bisa diketahui siapa pemilik dari senjata api tersebut, hasil pencocokan dari Baintelkam Polri.
“Nanti habis dari situ bisa ketahuan siapa yang memberikan izin untuk memiliki senjata api, penggunaannya untuk apa, itu ada datanya nanti,” kata Ramadhan.
Diberitakan sebelumnya, Penyidik KPK menemukan sejumlah senjata api dalam penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Komplek Widya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/9).
Menurut informasi yang dihimpun, penyidik KPK menemukan 12 pucuk senjata api dalam penggeledahan tersebut. Selain senjata api, penyidik KPK juga menyita uang tunai berjumlah puluhan miliar, beberapa dokumen seperti catatan keuangan dan pemberian aset bernilai ekonomis, serta dokumen lainnya terkait dengan perkara korupsi di Kementan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
