WINA (RIAUPOS.CO) – Dicintai polisi sekaligus kriminal. Itulah pistol Glock. Senjata api tersebut disukai karena praktis, mudah dibawa, gampang dipakai, dan aman. Namun, kabar duka muncul. Penciptanya, insinyur Austria bernama Gaston Glock, meninggal pada Rabu (27/12) di usia 94 tahun. Tidak diungkap dengan jelas apa penyebab kematiannya.
’’Glock tidak hanya merevolusi dunia senjata api berukuran kecil pada 1980-an, tapi juga berhasil mengukuhkan merek Glock sebagai pemimpin global dalam industri pistol,’’ bunyi pernyataan perusahaan Glock Inc. seperti dikutip USA Today.
Perusahaan yang dirintis Glock awalnya menyediakan pisau dan bayonet untuk Angkatan Darat (AD) Austria pada 1970-an. Insinyur kelahiran Wina, Austria, 19 Juli 1929 itu tahu bahwa militer membutuhkan pistol baru pada 1980-an.
Glock lalu mengumpulkan para ahli guna membantunya menciptakan sebuah pistol masa depan. Selama proyek pembuatan, Glock berlatih menggunakan dan menembakkan prototipe pistol dengan tangan kirinya. Itu dilakukan agar jika terjadi insiden yang tidak diinginkan, tangan kanannya tetap sehat sehingga dia dapat melanjutkan pekerjaan desainnya.
Glock berhasil membuat senjata yang dipasarkan menggunakan namanya, yaitu Glock 17. Ia adalah pistol semi-otomatis ringan yang terbuat dari polimer dan dapat menampung 17 peluru di magasin serta satu lagi di dalam area chamber. Pada 1983 AD Austria memilih Glock sebagai pistol dinas barunya. Tahun berikutnya, giliran AD Norwegia yang memesan sebagai senjata standar mereka.
Puncaknya saat Glock membuka kantor pusat di AS yang berada di Smyrna, Georgia, pada 1985. Lebih dari 65 persen lembaga federal, negara bagian, dan lembaga daerah di AS telah menggunakan pistol Glock. Hollywood juga banyak menggunakan pistol Glock dalam berbagai film aksi mereka.
Selama bertahun-tahun, aktivis pengendalian senjata mengkritik Glock karena memopulerkan senjata yang mudah disembunyikan dan menyimpan lebih banyak amunisi. Glock jarang menanggapi kritik itu. Glock juga menolak bergabung dengan produsen senjata lain yang menandatangani perjanjian sukarela pengendalian senjata dengan pemerintah AS pada 2000. (sha/c7/bay/jpg)