TERKAIT LAPORAN PENCEMARAN NAMA BAIK

KPK Diharapkan Lebih Kompak karena Konflik Aris-Novel

Hukum | Sabtu, 02 September 2017 - 18:30 WIB

KPK Diharapkan Lebih Kompak karena Konflik Aris-Novel
Ketua KPK Agus Rahardjo. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Konflik yang terjadi antara Direktur Penyidikan Brigjen Pol Aris Budiman dan Penyidik Novel Baswedan diharapkan dapat membuat lembaga antirasuah lebih kompak.

Hal itu dikatakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo terkait laporan Aris untuk Novel ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pencemaran nama baik.

Baca Juga :Menurut Mantan Penyidik KPK Inilah Empat Kriteria Pengganti Firli Bahuri

"Harapan saya dengan kejadian ini malah kita lebih kompak. Jangan sampai ada perpecahan," ujarnya di sela-sela acara pernikahan anak dari Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol Budi Gunawan dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso, Sabtu (2/9/2017).

Adapun untuk menyatukan pegawainya pasca konflik yang diungkap Aris di hadapan Pansus Angket di DPR, dia menilai pihaknya telah mengumpulkan seluruh pegawai KPK. Dia juga berpesan agar seluruh pegawai KPK selalu menjaga kekompakan.

"Kemarin saya sudah pesan, hentikan yang namanya mengelompok sendiri-sendiri. Mari kita bersatu, tugas kita masih banyak yang perlu diselesaikan," sebutnya.

Agus memandang, ada banyak hal dapat dilakukan untuk terus menjaga kekompakan semua personel di KPK. Termasuk, lebih sering melakukan konsolidasi. Aris sendiri resmi melaporkan Novel ke Polda Metro pada 13 Agustus 2017.

Itu seteleh dia merasa dihina dan dicemarkan nama baiknya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Aris juga menyertakan bukti berupa email yang dikirimkan Novel pada 14 Februari lalu, terkait protes rekrutmen penyidik KPK yang berasal dari Polri.

Di samping itu, dia pun mengungkapkan kepada Pansus Angket soal adanya konflik internal yang panas atau friksi di KPK. Aris menilai, friksi tersebut terjadi setelah dirinya menjadi Direktur Penyidikan dua tahun silam. Aris juga menyebut bahwa di lembaga antirasuah terbagi menjadi dua kubu. (put)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook