Selain Suka Nyium Cowok, Berikut 5 Daftar Kontroversi Vokalis Band The 1975

Hiburan | Minggu, 23 Juli 2023 - 00:02 WIB

Selain Suka Nyium Cowok, Berikut 5 Daftar Kontroversi Vokalis Band The 1975
Matty Healy tengah manggung bersama The 1975 di Glasgow, Skotlandia. (ROBERTO RICCIUTI/REDFERNS)

KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) - Pada Jumat (22/7) malam, vokalis band The 1975, Matty Healy telah menggegerkan masyarakat Malaysia usai melakukan aksi ciuman sesama jenis dengan salah satu anggota bandnya. Aksinya tersebut dilakukan untuk memprotes kebijakan pemerintah Malaysia yang melarang hubungan LGBTQ+. 

“Saya melakukan kesalahan. Saat kami menyewa snow, aku tidak terlalu memperhatikan,” ucap Matty kepada penonton Festival Good Vibes yang diselenggarakan di Kuala Lumpur.


Sebagai akibat dari aksinya tersebut, seluruh anggota band itu pun dilarang melanjutkan penampilan dan resmi diusir dan dilarang kembali ke Malaysia.

Pria berumur 34 tahun ini sejatinya tidak hanya sekali dua kali melakukan aksi-aksi yang dipandang terlalu kontroversial. Dalam kesempatan ini, Jawa Pos telah merangkum berbagai kontroversi yang dilakukan oleh penyanyi rock asal Inggris ini, dikutip dari berbagai sumber.

 

Mencium Fans Laki-Laki di Dubai

Pada tahun 2019, aksi hampir serupa juga pernah dilakukan oleh Matty Healy tepatnya ketika band menggelar acara di Dubai, Qatar. Aksi ini dilakukan oleh penyanyi ini untuk menggaungkan dan mendukung gerakan LQBTQ+ di negara tersebut.

Sama halnya dengan Malaysia, Qatar juga memiliki larangan pernikahan atau bahkan mengkriminalisasikan hubungan sesama jenis. Meskipun mengetahui hal itu, Matty tidak terlihat bersalah karena ia merasa aksinya tersebut adalah hal yang benar.

“Terima kasih Dubai, kalian semua hebat. Saya tidak berpikir kami akan diperbolehkan kembali akibat ‘aksi’ku, namun kalian harus tau saya mencintai kalian dan saya tidak akan melakukan yang berbeda jika diberi kesempatan lagi,” kicaunya di akun Twitter-nya pada 2019 lalu.

 

Komentar Rasis kepada Ice Spice

Pada februari 2023 lalu, Matty Healy mendapat kesempatan untuk hadir di acara The Adam Friedland Show. Namun, kehadirannya itu menciptakan hal yang tidak disangka bahkan hingga Spotify dan Apple menarik episode tersebut dati platformnya masing-masing.

Dalam siniar itu, Matty, Mike Mullen, serta Adam Friedland menonton beberapa klip Ice Spice yang membicarakan tentang karir dan pengaruh sosok penyanyi perempuan tersebut. Namun, tidak disangka, diskusi berjalan menuju ke hal-hal yang dianggap rasis.

Salah satunya adalah memanggil Ice Spice dengan sebutan ‘perempuan China cubby’ dan bahkan terdengar Matty sedang tertawa sembari memperagakan aksen orang Jepang. Namun, penyanyi band rock itu mengklaim bahwa komentarnya itu hanyalah kesalahpahaman.    

 

Hasrat untuk Melakukan Degrading Sex

Dalam acara yang sama, Matty juga sempat menceritakan kisah yang kurang senonoh yaitu ketika dirinya ketahuan bermasturbasi dan menonton video porno oleh temannya. Yang membuat cerita itu lebih tidak etis adalah ia bercerita bahwa ia tengah menonton video porno yang menunjukkan seorang perempuan ‘berwarna’ tengah direndahkan dan dihina oleh pasangannya.

Bahkan ia secara kasual membicarakan hal tersebut tanpa merasa malu. Di sis lain, Mullen dan Friedland yang ada di siniar itu menanggapi cerita itu dengan tawaan seperti memakluminya.  Akibat dari hal itu, beberapa fans menganggap bahwa dirinya sebagai sosok yang rasis dan misoginis.

 

Melakukan Gerakan Hormat Nazi saat Manggung

Pada Januari lalu, The 1975 juga pernah diusir dari panggung akibat dari aksi sang Vokalis. Sebelum mengutarakan pendapatnya, Matty berkata,  “Saya pikir ini bukan hal rasis untuk diucapkan.”

Namun, belum sempat ia mengutarakan hal itu, teman tim bandnya  memotong ucapannya dengan cara memutar lantunan lagu band mereka. Setelah insiden itu, di konser yang lainnya Matty juga sempat terlihat memberikan hormat Nazi sembari menyanyikan kata ‘Thank you, Kanye, very cool’  yang merupakan kalimat dari salah satu lagu band itu. Berkaitan dengan hal tersebut, beberapa fans tetap melindungi Matty dengan menganggap bahwa aksi gerakan nazi itu bertujuan untuk menghina mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

 

Cuitan Kontroversial saat Mendukung Black Lives Matter

Aksi Black Live Matter yang muncul pada 2020 juga tidak luput dari data kontroversi sang pemuda asal Hendon ini. Ketika demo itu terjadi, Matty terlihat menciutkan kalimat “kalau kamu benar-benar percaya ‘All Lives Matter, kamu harus berhenti memfasilitasi akhir yang hitam”, dikutip dari The Mary Sue.

Hal yang membuat kontroversi bukanlah dukungan dari cuitan itu,  Namun aksi Matty yang menghubungkan cuitan tersebut dengan salah satu lagu The !975 yaitu Love It if We Made It. Beberapa orang memandang hal itu tidak sopan karena dalam waktu yang tengah genting vokalis band rock itu malah mencoba mempromosikan lagunya.

Setelah menerima reaksi keras, Healy menghapus tweet tersebut dan memposting yang lain, mengklaim bahwa dia hanya memasukkan lagu tersebut karena liriknya menyentuh rasisme dan masalah lain dalam masyarakat modern.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook